KH Colil Nafis: Wacana Libur Ramadan Tidak Tepat, Manfaatkan untuk Pendidikan Karakter Berbasis Agama

Senin 13 Jan 2025 - 09:12 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

"Pada bulan Ramadan sekolah tidak perlu diliburkan, namun waktu belajarnya dipersingkat. Serta pendidikan agamanya khusus agama Islam ditambah," tegas Kiai Cholil.

Melalui beberapa hal tadi, Kiai Cholil mengharapkan Ramadan tidak hanya menjadi momen spiritual. Ramadan juga menjadi sarana pendidikan karakter dan keagamaan yang efektif bagi generasi muda.

Sebelum ini ada juga pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan wacana libur sekolah selama bulan Ramadan akan dibahas bersama Kementerian Agama (Kemenag). Namun, sampai sekarang, keputusan resmi terkait rencana tersebut belum dikeluarkan

“Akan diputuskan dalam rapat lintas kementerian, minimal dengan Kementerian Agama,” ujar Mu’ti, Minggu (12/1/2025) kemarin.

BACA JUGA:Pantauan Volume Lalu Lintas di Tol Trans Sumatera: Lonjakan Meningkat 48 Persen Saat Liburan Nataru 2024/2025

BACA JUGA:Ingin Liburan Memuaskan? Seputaran Kawasan Gunung Dempo Ini Bisa Kamu Jelajahi

Kendati demikian, Mu’ti mengakui bahwa jadwal pertemuan antar kementerian masih belum ditentukan.

“Sedang diusahakan, belum ada jadwal pertemuan,” ucap dia.

Wacana Libur Ramadan Belum Final

Wacana ini sebelumnya lagi disampaikan oleh Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i. Ia mengatakan bahwa ada ide untuk meliburkan sekolah selama sebulan penuh di Ramadan 2025, meskipun  ia menegaskan bahwa wacana tersebut belum dibahas secara resmi di Kementerian Agama.

“Oh, kami belum bahas, tapi bacaannya kayaknya ada,” ujar Syafi’i kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, akhir Desember lalu seperti banyak diberitakan di berbagai media.

BACA JUGA:Meningkat Tajam, Begini Pantauan Lalu Lintas di Jalan Tol Trans Sumatera Selama Liburan Nataru 2024/2025

BACA JUGA:5 Destinasi Edukatif untuk Liburan Tahun Baru Bersama Si Kecil!

Pro dan Kontra

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan libur Ramadan sebulan penuh.

Menurut dia, pembelajaran sebaiknya tetap berjalan sebagaimana mestinya selama bulan puasa.

Kategori :