LOS ANGELES, KORANPALPRES.COM - Giorgio Chiellini, nama yang tak lekang oleh waktu dalam dunia sepak bola Italia, akhirnya mengakhiri perjalanan luar biasa dalam lapangan hijau pada usia 39 tahun.
Pada momen pensiunnya, Chiellini meninggalkan jejak panjang sebagai salah satu bek terbaik generasinya, menciptakan sejarah indah bersama Los Angeles FC (LAFC) di Major League Soccer (MLS).
Pensiunnya Chiellini memuncak setelah LAFC meraih kesuksesan gemilang pada tahun 2022.
Klub tersebut berhasil memenangkan MLS Cup dan Supporters' Shield, prestasi yang menjadi puncak karir Chiellini di panggung sepak bola Amerika.
BACA JUGA:5 Latihan Fisik yang Bermanfaat Menjaga Tubuh Agar Tetap Bugar
BACA JUGA:Potensi Tindakan Manchester City: Mencari Penyerang Baru di Bursa Transfer Januari
Namun, sayangnya, momen terakhir Chiellini di lapangan berakhir dengan kekalahan 2-1 dari Columbus Crew dalam final MLS Cup.
Dalam video emosional yang dibagikan di media sosial, Chiellini membagikan perasaannya, mengucapkan terima kasih kepada sepak bola yang telah mengisi perjalanan hidupnya dengan keindahan dan intensitas.
Pengumuman pensiunnya mengundang gelombang simpati dari penggemar sepak bola di seluruh dunia, yang menghormati dedikasi dan kontribusi luar biasa Chiellini selama 23 tahun kariernya.
Sebelum melangkah ke dunia sepak bola Amerika, Chiellini telah membentuk sejarah yang tak terlupakan bersama Juventus, salah satu klub paling bergengsi di Italia.
BACA JUGA:Persiapan Kritis Manchester United Menjelang Duel Krusial Melawan Bayern Munich
BACA JUGA:Maximilian Beier: Target Liverpool untuk Menguatkan Skuad Menuju Kesuksesan
Bergabung dengan Juventus setelah memulai karirnya dengan Livorno pada tahun 2000, Chiellini menjadi pilar pertahanan yang tak tergantikan bagi "La Vecchia Signora."
Selama 18 tahun bersama Juventus, Chiellini meraih sembilan gelar Serie A, satu gelar Serie B, lima Coppa Italia, dan lima Supercoppa Italiana.
Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kualitas Chiellini sebagai pemain, tetapi juga menegaskan perannya sebagai ikon bagi klub Turin tersebut.