Dari Ketupat hingga Opor, Berikut Sejarah Sajian Lebaran yang Lezat dan Penuh Makna!

Rabu 02 Apr 2025 - 19:46 WIB
Reporter : Monika Sari
Editor : Trisno Rusli

KORANPALPRES.COM - Selain tradisi mudik dan kumpul keluarga, Lebaran juga identik dengan sajian makanan khas yang selalu tersaji di meja makan.

Setiap sajian, mulai dari opor ayam dengan kuah santan yang gurih hingga ketupat yang dibungkus janur, memiliki makna budaya yang dalam dan sejarah yang panjang.

Memang benar bahwa kuliner khas Lebaran tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan makna budaya dan adat istiadat. Dari mana saja asal muasalnya? Yuk, kita telusuri lebih jauh!

1. Ketupat: Simbol Kesucian dan Pengampunan

BACA JUGA:Siapkan 3 Makanan Ini selama Lebaran, Bisa Bantu Turunkan Kadar Kolesterol!

BACA JUGA:Cegah Asam Lambung Kambuh Saat Lebaran, Hindari Makanan Ini!

Salah satu simbol kuliner Idul Fitri yang paling unik adalah ketupat. Dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda, makanan berbahan dasar beras ini dimasak hingga mengeras.

Sunan Kalijaga membawa adat ketupat ke Jawa pada masa Wali Songo, dan diperkirakan berasal dari budaya Jawa.

Dalam filosofi Jawa, ngaku lepat, atau "mengakui kesalahan," disingkat menjadi ketupat atau kupat.

Hal ini sesuai dengan gagasan bahwa Idul Fitri adalah waktu untuk memaafkan.

BACA JUGA:Juada, Makanan Khas Musi Banyuasin: Lezatnya Tradisi yang Tak Lekang oleh Waktu, Gini Cara Buatnya

BACA JUGA:Rahasia Kulit Glowing Saat Puasa, Ini 10 Makanan Kaya Antioksidan untuk Sahur dan Berbuka!

Nasi putih di dalam ketupat melambangkan kebersihan dan kesucian setelah bulan Ramadan, sedangkan jalinan daun kelapa yang melingkarinya melambangkan kerumitan keberadaan manusia.

2. Opor Ayam: Warisan Kuliner Kerajaan Jawa

Makan ketupat tanpa opor ayam rasanya kurang. Rempah-rempah seperti lengkuas, serai, kunyit, dan ketumbar membuat makanan berbahan dasar santan ini memiliki cita rasa gurih yang unik.

Kategori :