PALEMBANG, KORANPALPRES.COM- Saat Anda melakukan perjalanan wisata, baik menggunakan mobil pribadi maupun angkutan umum, mabuk kendaraan atau mabuk perjalanan pasti mengganggu.
Selain menimbulkan rasa tidak nyaman pada tubuh korban, juga dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain selama perjalanan. Suasana wisata pun terganggu.
Mabuk perjalanan, atau istilah medisnya "motion sickness", adalah suatu kondisi di mana terdapat terputusnya hubungan antara gerakan visual dan sistem vestibular.
Perbedaan tersebut menimbulkan konflik antara mata, proprioseptif (tekanan dan posisi otot, sendi dan kulit) dan vestibular (pusat keseimbangan telinga bagian dalam).
BACA JUGA:Pemudik Wajib Tau! Ini Aturan Baru Dalam Perjalanan Libur Nataru 2023
Akibatnya, gangguan vestibular merangsang produksi histamin yang merangsang otak dan menyebabkan mual, pusing, atau muntah.
Perjalanan darat, laut dan udara dapat menyebabkan mabuk perjalanan atau mabuk laut, dan dapat terjadi pada siapa saja mulai dari bayi hingga orang dewasa, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin.
Mabuk perjalanan bukanlah suatu penyakit
Mabuk perjalanan bukanlah suatu penyakit atau kelainan medis, melainkan suatu faktor psikologis dan kepekaan individu terhadap pusat keseimbangan telinga bagian dalam (vestibular).
BACA JUGA:Ini Aturan Perjalanan Bagi Angkutan Barang Saat Liburan, Mobil Pribadi Bagaimana?
Gangguan fungsi vestibular merangsang produksi histamin seseorang, yang kemudian merangsang otak sehingga menyebabkan mual, pusing, atau muntah.
Mabuk perjalanan lebih disebabkan oleh faktor psikis, dimana seseorang mempunyai rasa takut saat berkendara, hal tersebut selalu ada dalam pikiran sepanjang perjalanan.
Ya, sehingga menimbulkan ketegangan dan akhirnya terjadilah mabuk perjalanan. Juga trauma terkait mengemudi kendaraan, mabuk sampai muntah, bau knalpot, bau bensin, kemacetan, dll.
Mencegah mabuk perjalanan