Herman Derupun mengajak seluruh kabupaten/kota di Sumsel yang belum memiliki Dekranasda untuk segera menampilkan kerajinan khas daerahnya.
BACA JUGA:Didekorasi Sangat Tradisional, Dekranasda PALI Raih Juara I Stand Terbaik di Sriwijaya Expo 2024
BACA JUGA:Hadiri HUT Dekranas ke-44, Ketua Dekranasda OKU Timur Bakal Latih UMKM lewat Metode ATM
Mengingat kunjungannya ke Ogan Ilir belum lama ini, Herman Deru terkesan dengan semangat tinggi para perajin meskipun terkendala peralatan tua dan kesulitan akses modal.
"Saya berharap Dekranasda dapat segera membantu menyelesaikan masalah ini, mengingat kerajinan tidak hanya terbatas pada aksesori, melainkan juga mencakup peralatan dapur dan lain-lain,” pintanya.
Lebih lanjut, Herman Deru menginstruksikan agar mitra Dekranasda tidak hanya fokus pada promosi produk, tetapi juga menyediakan fasilitas penunjang seperti gedung.
Beliau menutup arahannya dengan mengingatkan para pengurus untuk memaknai filosofi Jawa ‘rame ing gawe sepi ing pamrih’.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Minta Program Kerja Dekranasda Mampu Jangkau Masyarakat Luas
“Filosopi ini punya makna aktif bekerja tanpa pamrih, serta untuk terus membina dan menggali potensi perajin lokal, dan bangga dengan kekayaan produk daerah,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Sumsel Febrita Lustia menegaskan bahwa Dekranasda sebagai organisasi nirlaba memiliki peran strategis dalam melestarikan warisan budaya.
Peran strategis itu direalisasikan melalui regenerasi perajin unggul, peningkatan daya saing produk, serta membangun jejaring dan akses pasar hingga ke pasar global.
“Saya optimis susunan pengurus baru yang mencerminkan semangat kolaboratif lintas sektor akan membawa dampak nyata dalam 5 tahun ke depan,” pungkasnya.