Sedangkan untuk soal formasi PPPK bagi guru honorer, menurut Ridho, pihaknya akan mendorong pihak sekolah untuk melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan Sumsel. “Dan kami juga akan mendorong pihak Dinas Pendidikan untuk dapat mengakomodir formasi yang tidak ada,” kata Ridho.
Atas pertanyaan para pelajar, Ridho dan Nadia tak segan berbagi pengetahuan. Ridho menjelaskan, untuk menjadi anggota DPRD syaratnya harus WNI dan tergabung dalam partai politik yang ditunjukkan dengan KTA.
Ridho sendiri menuturkan bahwa dirinya menjadi anggota DPRD setelah mengikuti berbagai proses diantaranya terdaftar di KPU, pembagian daerah pemilihan, dan ikut kontestasi.
“Dan apabila telah dihitung dan mendapat suara terbanyak dan memenuhi kuota 1 kursi maka jadilah anggota DPRD,” kata Ridho.
BACA JUGA:Tinjau Mal Pelayanan Publik, Ratu Dewa Sebut Tak Ada Toleransi Untuk Praktik Pungli
Dijelaskan juga oleh Ridho, fungsi anggota DPRD ada tiga yaitu fungsi anggaran, fungsi pengawasan, dan fungsi legislasi.
Pertanyaan mengenai bagaimana menjadi wakil rakyat juga ditanggapi Nadia Basyir. Menurut dia, salah satu kiat berhasil menjadi anggota dewan yang paling utama harus timbul rasa percaya diri.
“Jangan pernah merasa kecil hati dengan keadaan kita juga harus punya prestasi seperti bakat yang harus dikembangkan, cara berbicara kita di depan umum dan pergunakan media sosial yang positif. Dan cara berfikir yang harus kreatif,” kata Nadia.
Selanjutnya pada pertemuan di SMA Negeri 3 Banyuasin III, Kepala SMA Negeri 3 Banyuasin III, Nila Suyanti, MPd, mengatakan, ada tiga ruang kelas yang tidak dapat dipakai karena mengalami kerusakan. “Jadi ruang laboratorium dipakai untuk ruang belajar,” kata Nila.
Alexander, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, menambahkan, pihak sekolah sudah tiga kali mengajukan permintaan rehab ruang belajar ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.
“Tapi sampai saat ini belum teralisasi. Jadi kami minta bantuan dewan untuk dapat mendorongnya,” kata Alexander.
Ia juga mengeluhkan tidak adanya pagar sekolah sehingga pihak sekolah sering kecurian peralatan sekolah. Alexander juga mengeluhkan pengangkatan guru honorer yang tidak ada formasi di PPPK.
Permintaan perbaikan jalan menuju sekolah disampaikan Anjeli Larasati. Pelajar kelas XII ini minta dibangunkan jalan yang lebih memadai. “Jalan menuju sekolah sekarang ini masih jalan tanah, kalau kemarau seperti sekarang sangat berdebu,” ujar Anjeli.
BACA JUGA:Temukan Titik Hotspot, Ini Dilakukan Kapolsek Sanga Desa Bersama Stakeholder
Sementara Sifa, juga pelajar, menanyakan apakah ada program kuliah untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. “Mengingat anak-anak di SMA Negeri 3 ini kebanyakan dari keluarga petani karet, sementara harga karet kan tidak menentu,” kata Sifa.