Kabar Baru dari BKKBN: Usia Kawin Pertama Direvisi, Cek Batas Terbarunya

Selasa 08 Jul 2025 - 10:20 WIB
Reporter : Dani Saputra dan Rahmadewi
Editor : Dian Cahyani Fitri

Oleh karena itu BKKBN secara terus menerus mensosialisasikan Program Generasi Berencana (Genre) kepada para remaja agar terhindar dari 3 (tiga) persoalan yaitu tidak melakukan seks bebas, tidak melakukan perkawinan pada usia muda dan tidak mengkonsumsi NAPZA. 

BKKBN sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam Program Genre, sudah saatnya harus melebarkan cakupan programnya tidak hanya melalui Program Genre Goes  to School dan Genre goes to campus karena remaja remaja yang berada di bawah pengawasan sekolah dan pengawasan kampus sudah cukup banyak terpapar oleh pengetahuan Kesehatan reproduksi yang mereka peroleh baik melalui guru agama, biologi.

Olah raga dan Kesehatan maupun guru bimbingan dan konseling. Saatnya kini BKKBN melebarkan program Genre dengan sasaran remaja remaja yang ada di Pondok pesantren melalui Genre Goes to Pesantren dan program genre bagi komunitas komunitas remaja yang kurang atau tidak mempunyai akses terhadap pengetahuan  reproduksi melaluI Genre goes to Party dan Genre goes to Youth Community.

BACA JUGA:Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting, TP PKK Sumsel Gandeng BKKBN Bikin Layanan Ini

BACA JUGA:Program Bangga Kencana BKKBN Langkah Konkret Pencegahan Ini

Untuk mencegah terjadinya kawin muda di kalangan remaja juga perlu dilakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang bahaya atau dampak dari kawin muda.

Hasil Survey Kinerja dan  Akuntabilitas Program (SKAP) 2018 menunjukkan masih sekitar 40,5 persen remaja tidak mengetahui akibat dari menikah di usia muda.

Dalam melaksanakan KIE kepada remaja,  hal yang terpenting harus diperhatikan oleh pengelola dan pelaksana KIE adalah KIE yang berkualitas. Kualitas dalam pelaksanaan KIE mencakup :

1. Kualitas dari sisi produksi

Pengelola dan pelaksana KIE harus paham dengan psikologis remaja.Misalnya hal-hal apa yang disukai remaja dalam menerima pesan. Untuk itu pengelola dan pelaksana KIE dalam membuat pesan KIE untuk remaja perlu melibatkan berbagai pakar, seperti : psikolog, pakar komunikasi termasuk ahli Bahasa.

BACA JUGA:Capai Pelayanan Sejuta Akseptor, BKKBN Sumsel Kerahkan Seribu Penyuluh KB

BACA JUGA:Program Bangga Kencana BKKBN Sumsel Upaya Pemerintah Cegah Ini

2. Kualitas dari sisi pemasaran

Seringkali KIE yang dari sisi  produksi sudah berkualitas seringkali menjadi tidak berdaya guna dikarenakan dari sisi pemasaran terabaikan. Para pengelola KIE harus mengetahui dan memahami tempat tempat yang biasanya dikunjungi dan diakses para remaja, seperti mall, kafe, bioskop dan lain lain maka disitulah KIE harus disebarluaskan kepada remaja.

Untuk melakukan KIE kepada remaja para pengelola dan pelaksan KIE juga semestinya dapat melakukan survey kepada para remaja tentang keterpaparan remaja terhadap pesan pesan KIE sehingga KIE yang dilakukan untuk para remaja akan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan remaja.

 

Kategori :