Untuk menuju ke puncak Gunung Dempo, terdapat 3 jalur pendakian yang tersedia dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Meski begitu, saat ini baru 2 jalur saja yang ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi. Bahkan sejak adanya isu harimau beberapa tahun lalu hanya satu jalur yang direkomendasikan terutama untuk pendaki pemula.
BACA JUGA:4 Tempat Wisata di Muratara yang Cocok Isi Libur Sekolah, Nomor 2 Hanya 1 Jam dari Pusat Kota
Jalur pertama, adalah jalur yang melewati Kampung IV. Jalur ini menjadi favorit pendaki khususnya bagi pemula. Sebab, trek pendakian di jalur ini terbilang landai dan memutar.
Jalur ini yang paling direkomendasikan untuk para pendaki. Di sini pula letak Markas Balai Registrasi (Brigade) Dempo, atau tempat registrasi bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian.
Seluruh pendaki memang harus mendaftarkan diri ke pos Brigade. Hal ini untuk antisipasi agar jika ada sesuatu yang terjadi pada para pendaki segera dapat diketahui.
“Sudah banyak kejadian pendaki tersesat atau hilang di atas. Dengan adanya pendataan tentunya kita dapat bergerak lebih cepat,” kata Arindi, Ketua Brigade Dempo Pagaralam.
BACA JUGA:3 Desa di Kabupaten Lahat Sabet Penghargaan, Salah Satunya Desa Wisata Ini
Jalur Kedua adalah jalur melalui Tugu Rimau, taman wisata untuk umum yang tertinggi di Kota Pagaralam. Para pendaki tingkat lanjut atau profesional lebih memilih jalur ini. Pasalnya dengan ketrampilan para pendaki profesional ini, saat naik melalui jalur Tugu Rimau pendaki hanya membutuhkan waktu 4-5 jam untuk bisa sampai di puncak.
Trek di jalur ini terbilang terjal dan tingkat kesulitannya lebih tinggi karena itu tingkat kemahiran diperlukan dan menuntut keterampilan dari pendaki.
Jalur ketiga. Jalur ini berada di jalur Jarai atau melalui kawasan daerah Bukit Timur yang tadi disebut dalam surat imbauan Pj Walikota Pagaralam. Jalur ini tidak melintasi objek wisata kebun teh karena letaknya terpisah di daerah Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat. Dan jalur ini belum ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi
Trek yang ada di jalur ini terbilang ekstrem dan berbahaya karena didominasi dengan tebing-tebing cadas. Selain itu, jalur ini juga dikenal sebagai habitat sejumlah hewan buas seperti harimau Sumatera.
BACA JUGA:4 Tempat Wisata di Sumsel Sayang Dilewatkan untuk Mengisi Libur Sekolah, Nomor 4 Ceritanya Melegenda
Posko Brigade tidak merekomendasikan jalur ini. Mereka tidak bertanggung jawab jika terjadi bencana yang tidak diinginkan jika melintasi jalur ini.
Pernah ada kejadian keluarga pendaki mencari keberadaan seorang pria yang diduga mendaki gunung. Keluarga pendaki itu menanyakannya ke Posko Brigade.
Akan tetapi karena tidak ada laporan pendakian yang masuk, posko Brigade dan sejumlah relawan kesulitan menemukan pendaki itu.