BATURAJA - Sejarah batu akik telah merajut kisahnya selama ratusan tahun, telah diakui oleh masyarakat di seluruh dunia sebagai permata dan aksesoris jari tangan yang memukau.
Puncak kepopuleran batu akik terjadi di Indonesia pada tahun 2013-2014, di mana hampir setiap sudut kota dipenuhi tempat penggosokan dan perdagangan batu akik.
Orang dari segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa, tergila-gila dengan fenomena batu akik.
Hal ini terjadi karena keyakinan bahwa batuan alam yang telah terperangkap dalam perut bumi selama ribuan tahun ini memiliki kekuatan alami dan manfaat khusus bagi pemiliknya.
BACA JUGA:Dipercaya Mendatangkan Hoki, Batu Akik Merah Siam Menjadi Incaran Para Kolektor
BACA JUGA:4 Benda yang Diklaim Membawa Sial Jika Ada di Rumah, Nomer 3 Seram Banget
Oleh karena itu, berbagai kalangan mulai dari pelajar, karyawan, pengusaha hingga pejabat, ikut berburu batu akik pada periode tersebut, dan hingga saat ini masih ada yang memburu batu akik yang langka.
Menurut beberapa sumber, selama ribuan tahun, batu cincin telah dianggap sebagai perhiasan mewah bagi para raja dan pangeran, karena dipercaya memiliki manfaat, termasuk membuka aura pemakainya.
Selain itu, dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan ketidakseimbangan emosi yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Batu akik, dengan daya elektromagnetik alaminya, diyakini mampu menetralisir pengaruh negatif terhadap tubuh.
BACA JUGA:Misteri 5 Pohon yang Dilarang Ditanam di Depan Rumah dalam Ilmu Primbon Jawa
Salah satu contohnya adalah batu akik kuning Golkar Baturaja, yang menurut seorang individu memiliki daya energi yang luar biasa dibandingkan dengan batu akik lainnya.
Ketika dijadikan cincin atau bandul kalung, batu ini dipercaya memiliki pengaruh kuat pada pemakainya.
"Batuan ini sangat langka dan sulit didapatkan.