Ponco menambahkan, kemampuan mengolah jahe menjadi produk siap jual tidak hanya memberi keuntungan finansial, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri bagi anggota kelompok.
BACA JUGA:Tembus Fortune Global 500, PLN Terus Perkuat Daya Saing di Kancah Dunia
BACA JUGA:Srikandi PLN UIP Sumbagsel Harmonis Kenakan Kebaya pada Perayaan Hari Kebaya Nasional 2025
“Anggota kami sekarang punya keterampilan baru yang bisa dijadikan usaha rumah tangga. Kami optimis bisa memasarkan produk ini lebih luas lagi, bahkan melalui platform digital,” lanjutnya.
Pada kesempatan terpisah, General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta, menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kelompok wanita tani.
Pihaknya tidak hanya memberikan pelatihan sekali lalu selesai, tetapi membangun program yang berkesinambungan.
"Dari budidaya jahe menggunakan teknologi modern, kini kami masuk ke tahap pengolahan produk untuk memberikan nilai tambah dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” ujar Zaky.
BACA JUGA:Komitmen Jaga Keandalan dan Keterjangkauan Listrik, PLN Raih Apresiasi Literasi Nusantara 2025
BACA JUGA:Akselerasi Transisi Energi PLN Dapat Apresiasi di Ajang IBEA 2025
Lebih lanjut, Zaky menjelaskan bahwa PLN juga menyalurkan peralatan produksi modern guna mendukung efisiensi dan kualitas produk olahan jahe.
Dengan adanya peralatan tersebut, kapasitas produksi diharapkan meningkat, sekaligus memperluas peluang usaha bagi kelompok.
“Kami ingin kelompok ini mandiri secara ekonomi, punya daya saing dan mampu mengakses pasar baik offline maupun digital. PLN siap mendukung melalui pelatihan lanjutan dan pendampingan pemasaran,” tutup Zaky.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, PLN UIP Sumbagsel kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis masyarakat dalam mendorong kemandirian, inovasi dan kesejahteraan melalui pemanfaatan potensi lokal yang berkelanjutan.***