“Belum pernah sebelumnya produksi melonjak sedemikian rupa, tentu saja ini capaian luar biasa,” ucapnya dengan ekspresi penuh semangat.
Herman Derupun mengapresiasi peran kabupaten/kota, termasuk OKI, Ogan Ilir, dan Banyuasin yang turut mensukseskan program cetak sawah.
Menurut dia, tantangan infrastruktur distribusi juga perlu segera diatasi dengan pembangunan jalan produksi.
BACA JUGA:Komitmen Percepatan Kegiatan Opla dan Cetak Sawah, Ini Cara Dilakukan Pangdam II Sriwijaya
BACA JUGA:Pertanian Jadi Prioritas, Program Maju Lebih Mulia Cetak Sawah di Wilayah Ini Tahun 2025
Dengan penerapan Padi IP 200, Sumsel menargetkan panen 2 kali setahun.
Hal ini diyakini dapat mendongkrak posisi Sumsel dari peringkat 5 ke peringkat 3 sebagai produsen beras nasional.
Terakhir Herman Deru mengakui potensi besar yang dimiliki OKI untuk menjadi primadona pangan Indonesia.
“Bersama-sama kita jadikan Sumsel lumbung pangan nasional yang semakin kuat,” pungkasnya.