Dari kapasitas IPAL yang mampu menyambung ke 21.700 Sambungan Rumah (SR) maka manfaat nya dapat dirasakan oleh 100 ribu penduduk.
"IPAL ini satu dari sedikit kota di Undonesia yang bangun. Ini ke depan untuk memperbaiki lingkungan, dan merupakan pendanaan dari Hibah Austrlia, pemerintah pusat, provinsi, dan kota Palembang dengan nilai investasi 1,6 triliun," Basuki menerangkan.
Untuk instalasi dibangun Australia, pipa jaringan oleh pemerintah pusat melalui kemenPUPR, dan sambungan rumahnya melalui Pemerintah Provinsi Sumsel, dan Kota Palembang.
BACA JUGA:BMKG Sebut Palembang Masuk Musim Peralihan, Say Goodbye Kemarau Dong!
"Sebenarnya dari pemerintah provinsi dan pemkot Palembang juga menyediakan lahannya dengan luasan 5,8 hektare ini kemungkinan nilainya juga miliaran," ujar Basuki.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, proyek sanitasi ini melalui tahap perencanaan, pembiayaan, dan kontruksi serta akan terus dikelola dan dipelihara pemkot Palembang.
"Ini bukan kontruksi saja tapi hubungan antar negara. Ini tentu jadi beban bagi pemprov Sumsel dan kota untuk mengajak masyarakat hidup lebih baik. Dan pemprov dan pemkot punya tanggungjawab untuk SR (sambungan rumah, red)," ujar Deru.
Sementara itu H Harnojoyo saat masih menjabat Walikota Palembang menyebutkan, proyek IPAL ini menghadirkan sistem sanitasi modern di Palembang dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan.
BACA JUGA:Peringati Hari Santri Nasional 2023, Bupati OKU Timur Hadiahi Beasiswa Untuk Santri di Ponpes Ini
"Makassar dan Pekanbaru membangun dengan dana pinjaman, tapi Kota Palembang dapat hibah dari Pemerintah Australia," ujar Harnojoyo.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia, Pemerintah Pusat, dan Pemprov Sumsel yang terus mendukung pembangunan IPAL Selayur ini.
Jika tanpa bantuan tersebut, Kota Palembang tidak tahu pasti kapan punya IPAL karena nilai investasinya yang mencapai Rp1,6 triliun.
"Sambungan Rumah yang jadi tanggung jawab kota dan provinsi akan kita laksanakan," kata Harnojoyo.
BACA JUGA:Nobar! Keluarga Besar Bidhumas Polda Sumsel nonton Film Aku Rindu
Ia menyebutkan, hari ini sudah diuji coba untuk 15 sambungan 800 liter kubik. Operasional setelah SR selesai, yakni 1000 ribu sambungan awal. Adapun biaya SR per rumah cukup mahal, Rp25 juta
"Tahun ini sudah dianggarkan 22 ribu sambungan. Untuk 1000 ribu SR secepatnya, kami minta ke pusat dan juga Australia membantu untuk ini juga," Harnojoyo menjelaskan.