PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pilot, seperti profesi lainnya, bekerja sesuai jadwal yang telah diatur dengan ketat.
Mereka harus memenuhi kualifikasi jam terbang dalam memastikan keahlian dan kesiapan mereka.
Ketika tidak sedang menjalankan tugas terbang, pilot dapat berada dalam berbagai kegiatan lainnya, seperti libur (day off), menjalani pengecekan kesehatan rutin (medical check-up), berada dalam posisi stand by untuk menggantikan pilot lainnya, atau yang tak kalah pentingnya menjalani pelatihan di simulator.
Pilot Lion Group harus mengikuti pelatihan di simulator secara terjadwal, guna memenuhi kualifikasi jam terbang dan meningkatkan keterampilan.
BACA JUGA:Liburan Natal dan Tahun Baru 2024 Trafik Data XL Axiata Naik 15 Persen
BACA JUGA:FUJIFILM Business Innovation Kembali Raih Peringkat Platinum EcoVadis untuk Kategori Sustainability
Pelatihan di simulator memberikan kesempatan bagi pilot berlatih mengemudikan pesawat, berkomunikasi dengan petugas lalu lintas udara dan prosedur yang sulit atau darurat.
Pelatihan di simulator menjadi aspek krusial dalam persiapan untuk menjadi seorang pilot yang tangguh (“resilent”).
Lion Group Training Center (LGTC) merupakan pusat pelatihan terpadu untuk pilot dan kru pesawat Lion Air Group.
LGTC memiliki fasilitas simulator yang terdiri dari 6 unit Boeing 737, 3 unit Airbus 320 dan 2 unit ATR 72.
BACA JUGA:Pencapaian Terbaru dari Proyek Penyimpanan Energi dan PV Shanghai Electric di Inggris
BACA JUGA:AIMA Tampilkan Kendaraan Listrik di Ajang CES Untuk Pertama Kalinya
Simulator ini dapat meniru kondisi penerbangan yang nyata, termasuk cuaca, situasi darurat dan kondisi lainnya.
LGTC telah menjadi pusat pelatihan terkemuka di Asia dengan memiliki jumlah fasilitas simulator terbanyak dan terbesar.
Mengapa pelatihan di simulator begitu penting?