Oleh sebab itulah, pihaknya mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat untuk sama-sama, memperkenalkan potensi yang dimiliki Kabupaten Lahat.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, 11 Desa di Lahat Naik Status Desa Mandiri, Apa Saja yang jadi Penilaian?
BACA JUGA:The Real Makanan Legendaris Palembang, Martabak HAR Berdiri Sejak 1947, Berikut Kisahnya!
"Agar kiranya dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Di samping itu, sebagai pemicu munculnya usaha mikro kecil menengah (UMKM)," pungkas Farid.
Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mario Andramatik mengemukakan, warisan nenek moyang ini harus menjadikan motivasi dan inspirasi bagi penerus bangsa di dalam melestarikan budaya.
"Penggunaan tulisan Aksara Rejang atau Kaganga di plang nama jalan tersebut, menunjukan kepedulian serta apresiasi untuk menjaga apa yang telah menjadi peninggalan bersejarah," ucap Mario.
Menurut Mario, pemasangan plang nama ini suatu kehormatan karena usia aksara Kaganga yang telah ribuan tahun ini dimanfaatkan, untuk diperlihatkan dan dikenalkan kembali kepada masyarakat terutama anak-anak muda.
BACA JUGA:4 Makanan Legendaris Musi Rawas Utara, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda
BACA JUGA:Jangan Mengaku Urang Diri Jika Tak Tahu Gangan Gelayan, Makanan Legendaris Khas Pedamaran
"Kalau kita ini kaya akan sejarah maupun seni budaya yang dapat kita promosikan dan perkenalkan. Dan ini sebagai langkah awal untuk memberikan pelayanan sekaligus informasi," singgung Mario.
Terpisah, Kepala Dishub Lahat, Deswan Irsyad menjelaskan, pemasangan ini mencerminkan kearifan lokal dan tidak melupakan perkembangan sejarah sehingga dipergunakanlah di nama jalan.
"Ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian terhadap peninggalan nenek moyang kita dulu, selain juga instruksi langsung dari Pj Bupati Lahat untuk menonjolkan dari sisi pariwisata," paparnya.
Pria yang biasa disapa H Icad ini menerangkan, dengan begitu generasi muda tidak akan mudah melupakan warisan (legacy) tempo dahulu.
BACA JUGA:5 Tempat Makan Enak di Palembang, Sedia Menu Makanan Legendaris Sumsel
"Untuk terus kita jaga dan lestarikan sekaligus diperkenalkan ke masyarakat luas, kalau di Bumi Seganti Setungguan ini banyak sekali benda-benda pusaka dan bersejarah," tukasnya.*