Ia pun beralih karir kepelatihan, menjadi manajer Jerman hanya satu tahun setelah mengakhiri masa gemilang karirnya.
Beckenbauer dengan Diego Maradona saat pertandingan persahabatan New York Cosmos di Argentina, November 1978--wikiBeckenbauer membawa Jerman Barat ke final Piala Dunia 1986 namun sayang mereka harus kalah dari Argentina sebelum membalas dendam pada Amerika Selatan dengan mendalangi kemenangan 1-0 atas Argentina di final tahun 1990.
Kemenangan Jerman Barat pada tahun 1990 mejadikan Beckenbauer orang kedua yang memenangkan Piala Dunia dan berperan sebagai pemain sekaligus manajer.
BACA JUGA:Kesempatan untuk Anak Muda Hidup Mapan Ini Ada Lowongan Kerja dari PT Petrosea Tbk, Ditunggu ya!
BACA JUGA:Suka Travelling? Ayo Buruan, Ada Lowongan Kerja dari PT Citilink Indonesia (Citilink)
Hal yang sama dengan pemain Brasil Mario Zagallo dan Didier Deschamps dari Prancis yang baru bergabung dengan klub eksklusif tersebut.
Beckenbauer menjabat sebagai manajer dan direktur teknis di Marseille setelah meninggalkan tim Jerman pada tahun 1990.
Disana dirinya berhasil memenangkan satu gelar Ligue 1 sebelum kembali ke Bayern pada tahun 1991, di mana ia memenangkan satu mahkota Bundesliga dan satu Piala UEFA dalam dua periode terpisah di kursi panas.
Mendiang menjabat sebagai presiden FC Hollywood selama 15 tahun antara tahun 1994 hingga 2009, setelah itu ia diangkat menjadi presiden kehormatan Bayern, sementara ia juga menjadi wakil presiden tim nasional Jerman dan anggota dewan FIFA.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Pembuatan Akun Prakerja Gelombang 63 tahun 2024? Ini Panduannya
Sementara itu, Beckenbauer masih memegang rekor memainkan pertandingan paling berturut-turut untuk tim putra Jerman dengan.
Tampil dalam 60 pertandingan berturut-turut dari tahun 1970 hingga 1977 dan pencapaian individualnya tersebut juga mencakup tiga nominasi tim All-Star Piala Dunia FIFA, FIFA Order of Merit pada tahun 1984, dan Laureus Lifetime Achievement Award pada tahun 2007.
Rest In Peace Legend!