PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Luar biasa, dengan memanfaatkan perkarangan kantor desa yang tidak luas, Pemerintah Desa (Pemdes) melakukan inovasi dengan menanam sekaligus memanen sayuran yang ditanam sendiri.
"Alhamdulillah, setiap 30 hari sayuran jenis Taruk Arum Abang (Bayam Merah), Kangkung dan Sawi Ciasim terus panen dan dikonsumsi bersama dengan lauk pauk lainnya," sebut Kades Jagabaya, Bambang Heriadi ST, Sabtu 13 Januari 2024.
Dirinya menambahkan, hal ini merupakan percobaan yang dilakukannya, sebagai bentuk perhatian dan apabila berhasil akan ditindak lanjuti, dengan ditanam disetiap rumah warga.
"Kita uji coba dulu, apabila progressnya cukup mengesankan, barulah kita lanjutkan dengan mengajak penduduk bercocok tanam, dengan memanfaatkan halaman rumah mereka," terang dirinya.
BACA JUGA:Mungkin Tumbuh di Pekaranganmu, 9 Herbal Ini Dipercaya Bisa Memperpanjang Umur
Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) ini menerangkan, pihaknya menanam melalui media tanah dengan pupuk organik, dengan menggunakan metode yang diajarkan petugas penyuluh pertanian.
"Hasilnya sungguh bermanfaat sekali. Ketika dimasak dan disantap pun cipta rasanya begitu menggugah selera makan," imbau Bambang Heriadi.
Selain itu, masih katanya, kandungan vitamin dan mineral pada 3 sayuran tersebut sangat baik dan tinggi. Makanya, adanya program ini masyarakat tidak perlu membeli lagi kebutuhan rumah tangga.
"Kita ubah mindset (pola pikir) yang selama ini konsumtif kini menjadi produktif. Artinya, biasanya mereka membeli kini dibalik sebagai penghasil," ulasnya.
BACA JUGA:Viral! Sempat Dikira Jamur, Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga
Sehingga mereka, sambung dia, dapat menjual hasil perkebunan dengan bercocok tanam di depan rumah. Kendatipun dengan lahan tidak luas.
"Tidak hanya menghasilkan cuan (penghasilan) semata, melainkan dengan mengkonsumsi sayuran maka tubuh kita sehat dan pikiran akan jernih," imbau dirinya.
Ia mengemukakan, pihaknya sejauh ini perlahan tapi pasti untuk memberikan edukasi terlebih dahulu kepada penduduk desa.
"Kita contohkan kepada mereka hasil yang kita kerjakan, apabila dilihat hasilnya dan tertarik, barulah akan ditularkan ilmunya agar semuanya bisa bermanfaat sebaik-baiknya," tandasnya.
BACA JUGA:Petani OKU Timur Manfaatkan Lahan Terbatas Untuk Budidaya Hidroponik, Ini Penampakannya