PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pada Jumat 29 Desember 2023 lalu , Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah merilis hasil hisab awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H.
Penentuan ini buat dengan memakai kriteria Wujudul Hilal, sebuah metode yang harus memenuhi tiga syarat secara kumulatif.
Menurut kriteria tersebut adalah, bulan kamariah dimulai pada hari ke-29 ketika matahari terbenam.
Asal telah terjadi ijtimak sebelum matahari terbenam dan saat matahari terbenam, bulan masih terlihat di atas ufuk.
BACA JUGA:Jangan Lupa Puasa Qadha, Ramadan 2024 Sebentar Lagi! Cek Niat dan Tata Caranya
Jika satu dari ketiga kriteria tersebut tidak bisa dipenuhi, bulan baru dimulai pada hari ke-30.
Awal Ramadan
Pada hari Ahad Legi, 29 Syakban 1445 H atau bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pukul 16:07:42 WIB.
Ketika matahari terbenam di Yogyakarta, Bulan berada di tinggi +00° 56′ 28″ (hilal sudah wujud).
BACA JUGA:Apa Saja Keutamaan Bulan Ramadan dan Amalan Berpahala? Simak 5 Keutamaannya Menyambut Ramadan 2024
BACA JUGA:Hitung Mundur Menuju Bulan Ramadan, Ayo Ingatkan Kerabatmu yang Belum Membayar Fidyah!
Ini artinya, di hari yang sama, di wilayah Indonesia, Bulan tampak di atas ufuk saat matahari terbenam, kecuali di Wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Sehingga, tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing atau 11 Maret 2024 M, tanda awal bulan suci bagi umat Islam di Indonesia.
Keputusan ini telah diambil berdasarkan perhitungan cermat dan kriteria yang telah dipenuhi untuk menentukan Ramadan sesuai tata cara yang ditetapkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.