"Upaya lain dalam menekan melonjaknya harga pangan di pasaran kita menghadirkan Toko Kepo (Kebutuhan Pokok) yang menjual berbagai kebutuhan bahan pangan dengan harga lebih murah di pasaran," paparnya.
Fatoni juga menegaskan pihaknya akan tetap berusaha menjadikan angka inflasi di Sumsel pada akhir Tahun 2023 tetap terjaga pada kisaran ‘2,00% – 4.00%’.
Melalui berbagai upaya dengan menjaga stabilitas harga dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian Inflasi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif).
Hingga September 2023, tingkat inflasi year-on-year Sumatera Selatan sebesar 2,28%.
BACA JUGA:Ada Aktivitas Penambangan Liar di Hutan Lindung, Polres Lakukan Beberapa Hal Ini
Jika dilihat dari tahun 2021 – 2023 pada bulan September inflasi Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluktuasi.
“Komoditas penyumbang inflasi Sumsel pada bulan September tahun 2023 didominasi oleh sektor pangan, yaitu beras dan sektor non pangan, yakni Akademi/Perguruan Tinggi,” ucap Fatoni.
Fatoni menambahkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menjaga inflasi di daerah melalui Kerangka 4K yaitu Ketersedian Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. *