Berdasarkan laporan yang diterima, Ratu Dewa menuturkan bahwa sekitar 800 warga terdampak di Lorong Prajurit Nangyu, Kelurahan 3-4 Ulu.
BACA JUGA:Banjir Melanda Gandus Palembang, Warga Kesulitan Akses Jalan dan Alami Kerugian Ekonomi
BACA JUGA:Tinjau Lokasi Banjir, Pj Wako Berikan Bantuan pada Warga yang Terdampak
Namun memang ada sebagian yang sudah surut.
Terkait adanya prediksi banjir di kemudian hari, Ratu Dewa telah memerintahkan Dinas Sosial untuk pro aktif membuat dapur umum.
"Termasuk Dinas Kesehatan sudah saya minta untuk membuat posko datangi warga, setelah mendapat laporan dari para lurah dan camat para petugas puskesmas kita harus datang, apalagi kalau ada lansia yang sakit saya minta langsung dibawa ke rumah sakit," tutupnya
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Irigasi dan Banjir pada Dinas PUPR Kota Palembang Ir R A Marlina Sylvia, ST, M.Si, M.Sc mengatakan, wilayah tersebut berada di hilir Subdas Kedukan sehingga posisinya sangat dekat dengan Sungai Musi.
BACA JUGA:Ratusan Hektar Sawah dan Puluhan Kolam Rusak Diterjang Banjir, Ini yang Dilakukan TPHP Lahat
"Dengan kondisi tersebut pasti terpengaruh pasang surut, pasang surut adalah fenomena alam yang tidak dapat dikendalikan manusia, naiknya permukaan air laut akibat gaya tarik menarik bumi, bulan dan matahari. Tentu saja berpengaruh terhadap kawasan yang berada di bantaran sungai khususnya yang topografinya rendah di bawah muka air pasang" jelasnya.
Lanjutnya, ada tiga pendekatan pengendalian banjir di wilayah seperti ini, yang pertama adalah adaptasi dengan alam.
Semua infrastruktur di lokasi ini harus dibangun di atas muka air banjir.
"Kami sarankan dengan rumah panggung yang merupakan kearifan lokal leluhur kita bukan dengan penimbunan. Aksesnya bisa dengan transport perahu atau jembatan layang yang elevasi lantainya harus di atas muka air pasang tertinggi," jelasnya.
Pendekatan kedua adalah dengan adjustmen, yaitu pemanfaatan teknologi pengendali banjir yaitu sistem folder.
"Pendekatan ini belum kami sarankan karena setelah dilakukan kajian beberapa waktu lalu, lokasi ini belum memenuhi persyaratan cost and benefit balance
Infrastruktur yang harus dibangun tentu saja sangat mahal ratusan milyar, secara perhitungan ekonomi tidak sepadan dengan infrastruktur yang akan diselamatkan," kata wanita asli palembang yang pernah mengenyam pendidikan S2 di Belanda ini.