Pun menghormati mereka adalah diperintahkan selama masih dalam batas-batas yang diizinkan agama kita.
BACA JUGA:Jangan Pernah Menyembelih untuk Selain Allah, Fatal Akibatnya! Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
BACA JUGA:Hati-Hati Bernazar! Jangan Sampai Melenceng dari Allah, Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdullah Roy
Akan tetapi sahabat Jalan Hijrah Palembang Ekspres, penting untuk diperhatikan rambu-rambu atau batasan-batasan berikut ini.
Sejatinya kita tidak berlebih-lebihan terhadap orang yang saleh seperti mendudukan mereka di atas kedudukannya sebagai manusia, atau menyifati mereka dengan sifat-sifat yang tidak pantas kecuali untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ingatlah, bahwa hal demikian ini, berlebih-lebihan terhadap orang saleh hukumnya haram, tidak diperbolehkan menurut agama.
Lantaran ini menjadi pintu terjadinya kesyirikan dan penyerahan sebagian ibadah kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Mencintai Nabi Muhammad shallallahu alayhi wa sallam melebihi cinta kita kepada orang tua, anak dan semua manusia adalah sebuah kewajiban agama.
Kecintaan seperti itu kepada beliau sebagaimana telah disebutkan dalam hadits.
Kendati demikian, beliau melarang kita berlebih-lebihan terhadap beliau dengan mendudukkan beliau di atas kedudukan beliau sebenarnya yaitu sebagai seorang Hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori, Nabi Muhammad shallallahu alayhi wa sallam bersabda:
BACA JUGA:Apa Perbedaan Syafa’at di Dunia dan Akhirat? Temukan Jawabannya dalam Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
BACA JUGA:Masya Allah! 7 Golongan yang Dilindungi Allah di Hari Kiamat, Ini Penjelasan Ustaz Subhan Bawazier
“Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku, sebagaimana orang-orang nasrani berlebih-lebihan terhadap ‘Isa ibnu Maryam. Sesungguhnya aku adalah hambaNya, maka katakanlah hamba Allah dan RasulNya”.