Dan hendaknya dia mempunyai keyakinan yang kuat bahwa semua yang terjadi di permukaan bumi berupa kebaikan dan keburukan adalah dengan takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.
BACA JUGA:Jangan Pernah Menyembelih untuk Selain Allah, Fatal Akibatnya! Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
BACA JUGA:Hati-Hati Bernazar! Jangan Sampai Melenceng dari Allah, Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdullah Roy
Yakinilah bahwa tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak ada yang melindungi dari keburukan kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Bertawakallah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata dan berbaik sangka kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Apabila datang perasaan tersebut menghinggapi dirinya maka hendaknya segera dihilangkan dengan tawakkal dan tetaplah dia melaksanakan hajatnya.
Dan apa yang terjadi setelah itu adalah takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.
Adapun kebalikan dari tathayyur adalah tafa’ul dan tafa’ul ini diperbolehkan di dalam agama kita.
Tafa’ul artinya adalah berbaik sangka kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena melihat atau mendengar sesuatu.
Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam sering bertafa’ul seperti ketika peristiwa Perjanjian Hudaibiyah.
Kaum Quraisy saat itu mengirimkan seorang utusan mewakili mereka bernama Suhail yang dikenal dalam ahli bernegoisasi.
BACA JUGA:Apa Perbedaan Syafa’at di Dunia dan Akhirat? Temukan Jawabannya dalam Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Diketahui dalam kaidah bahasa Arab, kata Suhail adalah bentuk pengecilan dari kata “sahl” yang artinya “yang mudah”.