PALEMBANG,KORANPALPRES.COM- Tim gabungan polri terus melakukan pengejaran atau penyelidikan terhadap pelaku begal Mahasiswa UNSRI yang terjadi beberapa waktu lalu.
Tim gabungan Polri yang melakukan pengejaran terhadap dua pelaku begal di jalan simpang Sakatiga menuju KPT Tanjung Senai di jembatan 1 terdiri dari Satreskrim, Polsek, dan Jatanras.
Hal ini disampaikan langsung Kepolres Kabupaten Ogan Ilir melalui Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP M Ilham menurutnya, terkait dugaan kejadian 365 di Tanjung Sinai, Tim opsnal sudah dilapangan.
"Satreskrim, Polsek, Jatanras Polda Sumsel lakukan penyelidikan, tim opsnal gabungan ini, masih bekerja. Sudah tiga hari ini dilapangan," ungkapnya Kasat Reskrim.
BACA JUGA:Polisi Amankan Senjata Api dan Sarung Sajam Begal Mahasiswa UNSRI
BACA JUGA:TERUNGKAP! Ini Ciri-Ciri Pelaku Begal Mahasiswa Unsri di Tanjung Senai Ogan Ilir
Pihaknya menghimbau pada masyarakat yang ada di Ogan Ilir agar senantiasa untuk menjaga keamanan dan menghindari tempat-tempat rawan tindak kejahatan.
"Seperti tempat-tempat sepi, hindari juga nongkrong di larut malam. Ya sebisa mungkin dihindari. Dengan kejadian ini juga kita akan melakukan peningkatan patroli," tukasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua mahasiswi UNSRI dibegal di jalan arah Simpang Sakatiga ke Kompleks Perkantoran Terpadu atau KPT Tanjung Senai di jembatan pertama.
Informasi yang di himpunan Palembang Ekspres, kejadian ini terjadi pada Sabtu 3 Februari 2024 sekitar pukul 00.00 Wib dini hari, dimana dua mahasiswa UNSRI ini sedang nongkrong di TKP.
BACA JUGA:Mengerikan! Ini Kronologis Mahasiswa UNSRI di Begal, Bikin Kamu Takut Menghadapi Begal
BACA JUGA:Sempat Lakukan Perlawanan, Korban Begal Mahasiswa UNSRI Diancam dan Dipukul Menggunakan Senjata Api
Dua mahasiswa itu bernama Nazwa Keyza Safira mahasiswi Fakultas Teknik jurusan Kimia angkatan 22 yang meninggal dunia di TKP setelah menerima luka tusukan di bagian punggung kanan oleh pelaku begal.
Sedangkan Aldo Parestio mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Pertambangan mengalami luka robek di dahi.
Seorang perawat jaga RS Mahyuzahra, membenarkan ada dua mahasiswa UNSRI, satu laki-laki dan satu perempuan dibawa ke rumah sakit tersebut.