Namun Anita menekankan, penanganan masalah stunting tidak sebatas pemberian makanan tambahan.
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Muba Endi Susanto Serap Aspirasi Masyarakat Melalui Reses
Anita berharap edukasi mengenai keseimbangan gizi bisa diberikan kepada remaja putri yang akan menikah untuk mengurangi stunting pada anak yang kelak dilahirkan.
Sementara anggota Dapil I, Syaiful Padli, mengatakan, persoalan yang muncul selalu berkaitan dengan penyaluran KIS dan PKH.
“Di sini tadi, terkait stunting, kita mendapatkan data masih banyak terdapat anak-anak yang stunting,” kata Syaiful.
Bahkan, lanjut Syaiful, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan ada sekitar 3,5 juta yang sudah dicover di APBN.
BACA JUGA:DPRD Lahat Sampaikan Laporan Hasil Reses, Ini Aspirasi Masyarakat yang Mendominasi
BACA JUGA:Reses DPRD Lahat Dapil 5 Serap Aspirasi Masyarakat, Ini Titip Prioritas
“Namun faktanya ada 1,1 juta penduduk miskin di Sumatera Selatan belum tercover semuanya oleh KIS,” ujar Syaiful.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Fenty Aprina, menjelaskan, terdapat 42 puskesmas di Kota Palembang, yang tersebar di 18 kecamatan.
"Kasus stunting di Kecamatan Ilir Barat I ada 8 kasus, sudah ditangani dan mendapatkan bantuan pangan tambahan. Seluruh OPD di Kota Palembang diwajibkan memberikan telur kepada anak-anak stunting setiap hari," ujar Fenty.
Selain di Puskesmas Pakjo, selama masa reses tahap I, Dapil I DPRD Sumsel juga berkunjung ke sejumlah tempat lain seperti SMAN 9 Palembang, kantor Dinas Pariwisata Palembang, kantor Walikota Palembang, dan kantor Bawaslu Palembang. Selanjutnya anggota Dapil I melakukan reses perorangan. ADV