Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, menambahkan bahwa NTP di Sumsel masih berada di kisaran level 109,33, menunjukkan bahwa secara umum nilai tukar produk pertanian mengalami surplus.
BACA JUGA:Antisipasi Banjir di Palembang, Kampus Ini Siapkan Lahan 2,3 Hektar Bangun Kolam Retensi
BACA JUGA:Digitalisasi Layanan Kemenag Sejalan dengan INA GovTech, Menteri PAN RB: Beri Apresiasi
"Artinya, indeks yang diterima oleh petani lebih besar dari indeks yang dikeluarkan oleh petani," ungkap Wahyu.
Dalam konteks ekonomi pertanian, peningkatan NTP menandakan kondisi yang menguntungkan bagi petani.
Ini bisa diinterpretasikan sebagai indikasi bahwa petani memiliki lebih banyak daya beli untuk barang dan jasa, serta lebih banyak keuntungan dari penjualan hasil pertanian mereka.
Berbagai faktor mungkin berkontribusi pada peningkatan NTP ini. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang mendukung sektor pertanian, seperti subsidi dan insentif untuk petani.
BACA JUGA:Agus Fatoni Apresiasi Dukungan ICRAF untuk Pembangunan Sumsel
Selain itu, faktor-faktor eksternal seperti kondisi cuaca yang baik dan permintaan pasar yang stabil juga dapat memengaruhi kesejahteraan petani.
Peningkatan NTP juga memiliki dampak positif lebih luas bagi perekonomian Sumsel secara keseluruhan.
Karena petani adalah bagian penting dari ekonomi lokal, peningkatan kesejahteraan mereka dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih luas melalui peningkatan konsumsi dan investasi.
Dengan demikian, peningkatan NTP di Sumsel adalah kabar baik bagi petani dan masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini menunjukkan perbaikan dalam kondisi ekonomi regional dan menjanjikan prospek yang cerah untuk pertanian di masa mendatang.