Awalnya, tradisi ini dirayakan untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang melibatkan warga etnis Tionghoa dan Jawa.
BACA JUGA:Vila dan Hotel Besemah Berbenah Sambut Libur Long Weekend
BACA JUGA:Berburu Sunset dan Negeri di Atas Awan di Puncak Bukit Gatan
Pemerintah Kota Solo secara aktif mendukung Grebeg Sudiro sebagai perayaan tahunan, menganggapnya sebagai wujud dari semangat keberagaman dan harmoni budaya.
Event ini melibatkan dua kegiatan utama, yakni sedekah bumi dan kirab budaya, yang mengekspresikan rasa syukur pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar serta memperlihatkan kekayaan budaya melalui tarian dan pertunjukan khas Jawa serta atraksi Liong dan Barongsai.
Kelurahan Sudiroprajan sendiri dikenal sebagai Kampung Pecinan karena banyak dihuni oleh etnis Tionghoa.
Tradisi Grebeg Sudiro menjadi ajang yang mempertemukan harmoni dua budaya yang berbeda ini dalam sebuah perayaan yang meriah dan penuh makna.
BACA JUGA:Jumlah Kunjungan Wisman Sepanjang 2023 Mengalami Kenaikan Signifikan
BACA JUGA:Pertama di Dunia! ICONSIAM Gelar Perayaan Imlek 2024 Paling Spektakuler, Catat Tanggalnya
Dalam kunjungannya, Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Direktur Pemasaran Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf Dwi Marhen Yono dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Perangin-Angin.
Keberadaan mereka menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya dalam memperkuat dan memperluas event-event berkelas seperti Grebeg Sudiro.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".*