PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Puluhan Hektar sawah yang berada di Desa Tanjung Payang, Banjar Negara, Tanjung Tebat, Kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat mengalami reba (roboh) akibat curah hujan yang tinggi disertai dengan tiupan angin kencang.
Junaidi salah satu petani Banjar Negara membenarkan, bahwasanya padi miliknya nyaris reba secara menyeluruh, akibat hujan deras dan angin kencang.
"Paling tidak, habis pemilihan umum (Pemilu) kemungkinan besar akan dipanen, guna menghindari jeleknya kualitas dari padi," sebut dia, Ahad 11 Februari 2024.
Tentu saja, sambung dirinya, hal ini merugikan petani, di samping kualitas beras, pun jumlah produksi pun akan ikut kena imbasnya.
BACA JUGA:Cara Membuat Pakan Bebek Petelur Agar Hasilkan Panen Berkualitas Tinggi, Cek Takarannya
BACA JUGA:Dinas TPHP Lahat Salurkan Bantuan Benih Padi dan Pupuk, Ini Kondisi Sawah Pasca Banjir
"Kalau orang bilang ketika panen, dikhawatirkan padinya akan berubah menjadi merah atau disebut batik," imbau Junai biasa disapa.
Senada, Mak Cik Sulas menerangkan, dirinya lebih memilih panen duluan mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi, selain itu, mengantisipasi banyaknya padi mengalami reba.
"Betul, kita panen duluan daripada mutu beras jadi tidak bagus, sebab dampaknya terasa saat dikonsumsi maupun harga jualnya yang murah," terangnya.
Memang, sambung dia, tidak ada pilihan lain selain dipanen atau diikat biar padinya berdiri tegak lagi. Paling tidak dapat digarap kembali sembari berdoa agar tidak rusak ketika di tutuk (tumbuk).
BACA JUGA:Kembangkan Komoditas Padi dan Cabai, Pemkab Muara Enim-Banyuasin Sepakati Kerja sama Ini
BACA JUGA:Petani Lahat Dapat Bantuan Benih Padi 1.000 Ha Tahan Kekeringan, Ini Nama nama Kecamatannya
"Biasanya padi yang reba dapat dipastikan, warnanya akan berubah dan mutunya pun sudah tidak baik," pungkas dirinya.
Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA menyampaikan, rebanya padi memang disebabkan jenis varietas yang pilih tanaman yang tinggi, kemudian, kencangnya angin bertiup disertai curah hujan yang tinggi.
"Sangat berpengaruh sekali, terutama sekali terhadap kualitas dan kuantitasnya. Warnanya pun berubah menjadi merah," ulasnya.