Permainan ini tidak hanya mengasah kemampuan berhitung anak tetapi juga kesabaran dan pemikiran strategis.
7. Serengan
Permainan yang memerlukan kelenturan tubuh ini, di mana pemain harus menghindari gurisan kayu atau serengan, kini hampir tidak dikenal oleh generasi muda.
BACA JUGA:Bahaya Pinjol Ilegal yang Wajib Kamu Ketahui! Ini Tips Agar Terhindar Gagal Bayar
BACA JUGA:Misteri 'Manusia Pendek', Kisah Seru Ilmuwan Asing di Hutan Sumatera
Permainan ini dulu adalah salah satu tontonan yang menarik, yang meriahkan lingkungan pekampungan Betawi.
Walaupun ada upaya pelestarian dari sekelompok aktivis budaya dan dukungan pemerintah daerah, realita di lapangan menunjukkan bahwa gema tradisi ini terancam tenggelam oleh arus globalisasi dan modernisasi.
Permainan tradisional ini merupakan bagian dari warisan budaya takbenda yang harus dipertahankan karena mengandung nilai-nilai pendidikan, sosial, dan filosofis.
Para pelaku usaha kecil dan medium, serta masyarakat lokal, didorong untuk kembali menggalakkan permainan tradisional ini, baik melalui festival, lomba, maupun integrasi dengan sekolah-sekolah.
BACA JUGA: Tahukah Kamu 20 Fakta Unik dan Menarik tentang Indonesia Ini? (bagian 1)
BACA JUGA:Dipimpin Pangdam II/Swj Secara Vidcon, Prajurit Korem 041/Gamas Ikuti Penyuluhan Penyakit Saraf
Hal ini penting tidak hanya untuk pelestarian kebudayaan tetapi juga sebagai pembeda identitas kota Jakarta yang unik.
Kembali merevitalisasi permainan tradisional bukanlah usaha yang mudah, namun apabila dilaksanakan bersama-sama, potensi untuk membudayakan kembali permainan tradisional khas Betawi ini tidaklah mustahil.
Kegiatan ini dapat menjadi sarana penghubung generasi, pembelajaran interaktif, dan antusiasme baru terhadap kebudayaan lokal.
Untuk melihat masa depan yang lebih cerah bagi permainan tradisional Betawi, langkah-langkah konkrit dan kepedulian bersama menjadi kunci.
BACA JUGA:Meski Terbukti Nikmat, Waspadai Batasan Konsumsi dan Efek Samping Makan Durian Terlalu Banyak!