Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Desember 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 10,11 triliun, dengan utang bersih sebesar Rp 9,14 triluin.
Rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,84x. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing. Sebesar 57% dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga tetap (fixed) dan 43% dari pinjaman memiliki suku bunga mengambang (floating).
Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 69%, menjadi Rp 8,72 triliun.
BACA JUGA:Liburan Natal dan Tahun Baru 2024 Trafik Data XL Axiata Naik 15 Persen
Akselerasi Layanan FMC
Tahun 2023 merupakan tahun yang monumental untuk ambisi Convergence XL Axiata, terlihat dari jumlah pelanggan fixed broadband dan penetrasi Convergence yang masing-masing meningkat dua kali lipat.
Pelanggan layanan Home telah mencapai 235 ribu dengan penetrasi konvergensi yang sangat tinggi di level 75%.
Pencapaian ini menunjukkan permintaan yang kuat terhadap produk FMC XL Satu, yang juga menujukkan potensi yang besar terhadap layanan Konvergensi ke depan.
BACA JUGA:Karyawan XL Axiata Bangun Sarana Air Bersih di Brebes
Saat ini, XL Axiata memiliki cakupan jaringan XL Home dan XL Satu Fiber pada 86 kota/kabupaten, dengan total homes passed sebanyak 2 juta.
Kolaborasi XL Axiata - Link Net terus meningkat dalam upaya akselerasi layanan FMC.
Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
Pada Juni dan Desember 2023, XL Axiata dan Link Net telah menandatangani kesepakatan kerja sama pembangunan dan pengoperasian jaringan sebanyak 3 juta homes passed.
Dengan penambahan infrastruktur ini, XL Axiata akan mendorong percepatan penetrasi konvergensi layanan XL SATU.
Proses pembentukan XL Axiata sebagai ServeCo dan Link Net sebagai FiberCo juga terus berporgres, dengan adanya kesepakatan pengambilalihan sekitar 750 ribu pelanggan residensial Link Net oleh XL Axiata.