PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Harga kebutuhan pokok di pasar menjelang Ramadan mengalami kenaikan.
Salah satunya harga beras yang melambung di pasaran.
Membuat masyarakat resah, terutama para ibu-ibu yang menangis dengan harga tersebut.
Terlebih masyarakat yang berpenghasilan rendah akan mengalami keresahan dengan harga tersebut.
BACA JUGA:Emak emak di OKU Timur Resah Harga Beras Tembus Rp15 Ribu Per Kg, Ternyata Ini Penyebabnya
Kenaikan harga beras ini sangat berpengaruh, terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah,
Tak hanya menambah bebas, tetapi harus lebih keras mencari uang tambahan.
Apalagi beras merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap hari
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan harga beras mahal.
BACA JUGA: Puasa Sebentar Lagi, Harga Beras Dusun Masih Tinggi
Seperti disampaikan, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Ogan Komering ilir (OKI) H Alamsyah, melalui sekretaris, Septariadi SE, memang benar harga beras mahal dan sudah terjadi sejak tahun 2023 lalu.
Dimana beras mahal ini terjadi disemua Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia. Jadi bukan hanya di Kabupaten OKI.
Mengenai komoditi beras ini yang harganya mahal dan terus naik serta juga ada kelangkaan di pasaran, maka menjadi isu Nasional.
"Penyebab beras mahal dan naik terus serta juga langka di pasaran, salah satunya adalah karena rantai pasokannya yang kurang diakibatkan cuaca hujan dengan ingeni yang sangat tinggi," ujar Adi salah satu warga OKI.
BACA JUGA:Apa Penyebab Harga Beras Mahal di Kikim Selatan Lahat? Sehingga Petani Jual Gabahnya