Menurutnya, skenario kedaruratan perlu disiapkan sejak awal, termasuk upaya mengefektifkan komunikasi dalam memitigasi semua potensi persoalan.
“Kita perlu membangun akses dan relasi yang baik dangan tim Saudi, termasuk keamanan.
Jika memungkinkan menghadirkan tim Kementerian Haji dalam peletihan petugas haji agar mereka bisa menjelaskan situasi dan kebijakan di Saudi,” sebut Hilman.
BACA JUGA:Siapkan Produk Baru, Bank Muamalat Maksimalkan Potensi Ekosistem Haji dan Umrah
BACA JUGA:Sudah Tahu Berapa Ongkos Haji 2024? Ini Besaran BPIH 1445 H Sesuai Keppres dan Tahapan Pelunasannya
“Kita upayakan menggelar training bersama di Saudi dengan tim Saudi yang akan menangani Indonesia. Sehingga terbentuk kesamaan persepsi dalam melayani jemaah haji,” lanjutnya.
Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221.000.
Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebesar 20.000 orang sehingga totalnya 241.000 jemaah.
Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haj reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
BACA JUGA:Dibuka 11 Januari 2024, Catat! Ini Cara Mudah Daftar Seleksi Petugas Haji tingkat Pusat
Jemaah haji reguler tahun ini yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas jumlahnya sekitar 45.000.
Berbeda dengan 2023, tahun ini diterapkan kebijakan istithaah kebijakan sebagai syarat pelunasan.
Sehingga, jemaah yang akan melunasi biaya haji, harus memenuhi syarat istithaah Kesehatan terlebih dahulu.
“Ini menjadi ikhtiar kami. Semoga, kondisi kesehatan jemaah haji tahun ini lebib baik,” tandasnya.
BACA JUGA:Kenapa Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah akan Diasesmen pada Mei 2024 Medatang