Peranan Generasi “Y” (Milenial) Dalam Pembangunan Bangsa

Minggu 29 Oct 2023 - 20:33 WIB
Editor : M Iqbal

Peranan Generasi “Y” (Milenial) Dalam Pembangunan Bangsa

Oleh : AUFA SYAHRIZAL DR. H. SARKOMI,SP.,M.Sc (Kadisbudpar Sumsel, Ketua PPI Sumsel Periode 2009-2017)

Sebelum kita mengenal lebih jauh apa yang di maksud dengan generasi Y (millenial) lebih dulu penulis mengajak pembaca untuk lebih dulu memahami apa yang dimaksud dengan “Generasi”.

Menurut Nobel & Schewe (2003), dan  Twenge (2000), Generasi adalah sekelompok individu yang dipengaruhi oleh kejadian–kejadian bersejarah dan fenomena budaya yang terjadi dan dialami pada fase kehidupan yang sama.

BACA JUGA:Gandeng Perguruan Tinggi, Kodam II/Swj Bakal Kolaborasi Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Atau dapat juga dikatagorikan sebagai suatu konstruksi sosial dimana di dalamnya terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama (Manheim, 1952). 

Kemudian kejadian historis serta fenomena tersebut menyebabkan terbentuknya ingatan secara kolektif yang berdampak dalam kehidupan mereka (Dencker et al. 2008).

Maka kejadian historis, sosial, dan efek budaya bersama dengan faktor-faktor lain ini akan berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku individu, nilai, dan kepribadian (Caspi & Roberts, 2001; Caspi et.al, 2005).  

Dalam lingkungan dunia kerja, kita sering menemui adanya “gap” tentang nilai-nilai idealisme antara generasi tua dengen generasi muda dalam menghadapi realitas kehidupan. Mannheim (1952). 

BACA JUGA:Tahukah Kamu Kalau 28 Oktober itu Diperingati Sebagai Hari Sumpah Pemuda, Begini Sejarahnya

Bahkan kita masih sering mendengar ucapan generasi tua kepada generasi muda seperti : "ah kamu baru anak lahir kemaren".

Ucapan ini berkonotasi seolah-olah generasi tua lebih baik dan lebih tahu dari generasi muda.

Generasi muda dianggap belum berpengalaman, belum matang dalam berfikir dan belum stabil secara emosi.

Dan karenanya secara umum generasi tua sering tidak begitu memperhitungkan generasi muda karena dianggap pola pikirnya cenderung idealis, tidak realistis dan sering mengambil keputusan dengan berdasarkan emosi perasaan belaka.

Kategori :