PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Biasanya setiap Pemerintah Desa (Pemdes) untuk memerangi kasus stunting, pastinya memberikan asupan makanan bergizi tinggi, atau susu formula tambahan.
Nah, bagi Pemdes Lubuk Lungkang, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat ada upaya lain yakni, bergotong royong membersihkan lingkungan pemukiman penduduk.
"Ada lah kaitannya, kalau lingkungan rumah bersih, sehat tentunya efeknya pada kesehatan anak, serta membuang sampah pada tempatnya," kata Kepala Desa (Kades), Dina Juliyanti, Jumat 23 Februari 2024.
Dia menerangkan, menekan angka stunting ini bukan selalu terpaku, dengan pelaksanaan posyandu semata, melainkan faktor lainnya salah satunya kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:OKU Timur Sukses Turunkan Stunting dan Target 2024 Hanya 1 Digit, ini Strateginya
BACA JUGA:Target 2024 Zero Stunting, Ini yang Dilakukan Pj Walikota Prabumulih
"Tidak hanya menurunkan stunting, tetapi mampu mengantisipasi terjadinya terjadinya demam berdarah dengue (DBD), akibat gigitan Nyamuk Aedes Aegypti," sebutnya.
Tentu saja, sambung dirinya, hasil rembug stunting bersama Kader Pembangunan Masyarakat (KPM), dapat memantau sekaligus memonitoring perkembangan dimasing-masing desa.
"Sudah harga mati, guna membantu Pemerintah Pusat, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat menargetkan stunting menjadi nol besar," imbau dia.
Memang, ditambahkannya, bukanlah perkara mudah merealisasikannya, dibutuhkan kerjasama semua pihak supaya bisa berjalan sesuai harapan.
"Pastinya hal itu akan memberikan kemudahan sekaligus pelayanan kesehatan, terutama sekali, bagi balita, ibu hamil, menyusui dan anak-anak beranjak remaja," papar Dina Juliyanti.
Ia menyebutkan, di sekolah pemberian makanan bergizi, penambahan tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri, sebagai upaya dini agar stunting mampu dimusnahkan.
"Bukan hanya dari balita semata, melainkan remaja putri pun mesti dipantau kesehatannya. Oleh karena itulah, kondisi prima dan sehat menjadi aktor utamanya," urainya.