Tentu saja untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia melalui tiga strategi kunci yang saling konvergen dan komplementer.
"Pentingnya kita untuk kerja bersama dalam melaksanakan Intervensi-intervensi melalui penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan meminimalkan kantong kemiskinan yang berbasis Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)," jelasnya.
Ia juga menekankan agar pemerintah dari tingkat desa serius mendukung percapatan penghapusan kemiskinan ekstrem di daerahnya masing-masing dengan prinsip komplementaritas.
Yaitu menambahkan dan melengkapi program-program yang dibiayai dari APBN dan APBD.
Dengan upaya-upaya penebalan bantuan diharapkan warga miskin ekstrem dapat segera terentaskan sehingga menjadi berdaya dan mandiri.*
Kemiskinan ekstrem disebabkan oleh kondisi-kondisi yang multidimensional.
Salah satunya berkaitan erat dengan kualitas lingkungan karena penduduk di daerah miskin cenderung bergantung pada sumber daya alam untuk kelangsungan hidupnya.
Hal ini menjadi kebutuhan global untuk menentukan intervensi keberlanjutan dalam mengatasi tantangan pengentasan kemiskinan dan lingkungan untuk mencapai pembangunan keberlanjutan global yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Intervensi yang berkelanjutan tersebut disamping harus ramah lingkungan juga harus mampu menciptakan lapangan kerja (job creation).
"Maka dari itu, selain memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, juga perlu memerhatikan aspek lingkungan untuk penanganan yang berkelanjutan dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," ucapnya. *