Namun belum genap satu tahun, orangtua Sunda memintanya untuk selesaikan S1.
“Awalnya saat saya mengajukan diri keluar dari Komatsu tidak diterima, namun karena berbagai pertimbangan kurang lebih setahun bekerja saya melanjutkan kuliah Kembali,” bebernya.
Tahun 1992, Sunda akhirnya merampungkan S1 IKIP Jakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
”Selesai S1 saya masih belum mau pulang ke Palembang, padahal saat itu ayah saya sudah meminta saya untuk bergabung di UBD, namun karena saya masih ingin independent saya kembali mencari kerja di Jakarta,” ungkapnya.
BACA JUGA:HLN Ke-78, Presiden Jokowi Berpesan Wujudkan Ketahanan Energi hingga Menerangi Pelosok Negeri
Pada saat itu lanjutnya, Tahun 1992 – 1994 ia bekerja menjadi Staf Marketing di Le-Crystal Hotel, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti yakni apartemen dua tower yang sekarang berada di kawasan Pondok Indah.
Namun tidak lama, kurang lebih tiga bulan Sunda memutuskan untuk resign dari Perusahaan tersebut, selain karena mendapati kejadian yang tak mengenakkan.
“Namanya dinamika dalam dunia pekerjaan ya ada saja yang akhirnya membuat kita untuk Kembali ke prinsip, tidak lama saya memutuskan untuk resign,” akunya.
Pada Tahun 1994 – 1995 ia kembali bekerja sebagai Marketing Manager PT Rukun Hidup Baru.
BACA JUGA:Isi BBM di Jalur Khusus, Serasa Jadi Sultan
Kegigihannya inilah yang menghantarkan Sunda menjadi pribadi yang independent dan ulet.
Walaupun orangtuanya berada, namun tidak membuatnya menjadi arogan, ia tetap berusaha dengan prinsipnya.
Setelah itu pada Tahun 1995 ia berkomitmen untuk bergabung dengan Universitas Bina Darma sampai sekarang.
“Karena keinginan sendiri dan berpikir untuk membantu ayahnya dalam membangun manusia melalui perguruan tinggi yang saat ini ia pimpin yaitu UBD.
BACA JUGA:Stan OKU Timur Jadi Pemenang di Festival Literasi Nusantara, Ternyata Ini Ditonjolkan
“Saya berjanji kepada beliau untuk menjaga marwah universitas dan sumbangsi dengan memberikan mutu pendidikan kepada masyarakat Kota Palembang,” ungkapnya.