Khutbah Jumat Jelang Ramadan: Mempererat Silaturahim dalam Menyambut Ramadan

Jumat 08 Mar 2024 - 10:52 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Hari ini adalah Jumat terakhir sebelum kita memasuki bulan Ramadan beberapa hari lagi.

Berikut ini adalah khutbah Jumat yang dilansir dari laman NU Online yang menganjurkan kita mempererat silaturahim dalam menyambut Ramadan.

Lebih lengkapnya khutbah itu sebagai berikut:

Khutbah I

BACA JUGA:Ramadan Unik di Luminor Hotel Palembang Dengan Mengusung Ala Timur Tengah dan Penuh Kejutan

 اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ   فَيَآأَيُّهَا الإِخْوَان، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. وقال تعالى: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ   

Jamaah salat Jumat rahimakumullah. Alhamdulilah saat ini kita berada di akhir bulan Sya’ban, dan sebentar lagi kita menjumpai bulan yang  penuh berkah, ampunan, dan rahmat Allah, yaitu bulan suci Ramadan.

Bulan suci Ramadan merupakan bulan dimana umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama sehari penuh, dengan meninggalkan suatu hal yang membatalkannya, seperti makan, minum, dan lainnya. 

Tidak hanya itu, umat Islam juga diperintahkan untuk menjauhi hal-hal yang tercela, seperti menggunjing, menghasut, dan saling bermusuhan.

BACA JUGA:Selama Ramadan 2024 ASN Pemda Muratara Wajib Ikuti Majelis Taklim, Simak Jadwalnya

Sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Kitab Al-Muwatha’nya. Nabi saw bersabda: 

 اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا: فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ

Artinya,"Puasa itu adalah perisai, jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan sampai berkata rafats (kotor) dan jangan pula bertingkah laku jahil (sombong, suka mengejek, atau bertengkar). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka hendaklah dia mengatakan "Aku sedang puasa, Aku sedang puasa." (HR Imam Malik).    

Imam Ibnu Asyur dalam kitab Kasyful Mughattha menjelaskan, puasa merupakan perisai dari berbagai marabahaya.

Puasa menjadi tameng dari setiap bahaya yang akan menerpa. Puasa menjadi tameng dari melakukan perbuatan tercela, sebagai perisai dari nafsu yang hina agar kita menjadi bersih hatinya. 

Kategori :