PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Apabila ada orang yang ingin melaksanakan Salat Tahajud setelah melaksanakan salat tarawih dan witir apakah diperbolehkan?
Mari kita lihat penjelasan dari laman muhammadiyah.or.id ini.
Salat Tahajud juga sering disebut Salat Lail, merupakan ibadah sunah yang dilakukan pada malam hari setelah Salat Isya.
Pada prinsipnya, Salat Tahajud dan Salat Tarawih memiliki kesamaan, yakni keduanya merupakan salat sunah malam yang diwujudkan setelah Salat Isya.
BACA JUGA:OPD Pemkot Salat Tarawih Berjamaah Bergilir di Rumah Dinas Walikota Pagaralam
Secara ringkasnya begini, Salat Tarawih adalah Salat Lail yang dilaksanakan di bulan Ramadan.
Berdasarkan hadis dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman, ada gambaran tentang praktik Salat Nabi Muhammad saw pada bulan Ramadan.
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا
Dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman (diriwayatkan) bahwa dia bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Bagaimana tata cara salat Nabi saw pada bulan Ramadan?
BACA JUGA:Bagaimana Pelaksanaan Salat Tarawih Menurut Muhammadiyah? Berikut Penjelasannya
Aisyah r.a. menjawab: Beliau salat (sunah qiyamul–lail) pada bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau salat tiga rakaat [H.R. al-Bukhari Nomor 3304].
Dengan berlandaskan hadis di atas, Nabi Saw melaksanakan Salat sunah qiyamul-lail pada bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat.
Seperti penjelasan tadi tata cara salat tersebut terdiri dari empat rakaat, diikuti empat rakaat lagi, dan diakhiri dengan witir tiga rakaat.
Sehingga, rakaat salat malam tidak pernah melebihi sebelas rakaat, baik di dalam maupun di luar Ramadan.
BACA JUGA:Sekda Sumsel Salat Tarawih Bersama Bank Sumsel Babel: Meningkatkan Keimanan dan Silaturahmi