Tradisi Tadarusan pada Bulan Ramadan Harus Dilakukan, Sebab Ramadan adalah Bulan Alquran

Tradisi tadarusan Alquran pada Bulan Ramadan harus diteruskan.-madaninews-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Tradisi tadarus Alquran banyak ditemukan di kalangan masyarakat Indonesia terutama pada Bulan Ramadan.

Dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti mengatakan bahwa  tradisi tadarus atau tadarusan perlu kita lakukan di bulan suci Ramadan ini. 

Karena Ramadan itu adalah Syahrul Quran, bulan Alquran.

Tradisi tadarus  Alquran memiliki latar belakang yang berkaitan dengan bagaimana Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril senantiasa Tadarus di bulan Ramadan. 

BACA JUGA:Ramadan Waktu Ideal untuk Memperdalam Hubungan Spiritual dengan Allah

Ada keterangan yang terdapat dalam hadis yang disebutkan di dalam kitab muttafaq alaih hadis yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas. 

Di hadis itu disebutkan bahwa pada bulan Ramadan  Jibril selalu bertemu dengan Nabi Muhammad SAW setiap malam di bulan Ramadan.

Menurut Mu'ti, setiap Ramadan Jibril dan Nabi Muhammad SAW selalu melakukan tadarus Alquran.

Pada saat itu tentu Nabi Muhammad SAW membaca ayat-ayat Alquran yang sudah diterima wahyunya melalui Malaikat Jibril, dan kemudian Malaikat Jibril menyimak bacaan Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Polres Pagaralam Kembali Sebar Berkah Ramadan dan Bagi Takjil ke Pengendara

"Sebab itu kemudian hal ini yang menjadi inspirasi atau yang menjadi akar, latar teologis mengapa kemudian umat Islam menyelenggarakan tradisi tadarus atau tadarusan di bulan Ramadan,” kata Mu’ti pada Rabu (18/3) dalam Kajian Kolak TV Muhammadiyah sebagai mana dikutipmuhammadiyah.or.id.

Ia menegaskan bahwa dalam tadarus itu yang terpenting adalah kita tidak sekadar membaca Alquran tetapi berusaha untuk memahami, mendalami, dan menghayatinya.

 “Di dalam Alquran disebutkan Afala yatadabbarun Alquran Am ‘Ala Qulubin Aqfaluha, tidakkah kamu merenungkan Alquran dan kamu bisa meresapi Alquran itu di dalam lubuk hatimu.  

Sehingga di sini sebenarnya menghendaki pengertian bagaimana kita tadarus itu meliputi tiga proses yang pertama itu kita membacanya, kemudian kita memahaminya dan kemudian kita berusaha menelaah dengan sangat mendalam merefleksikan apa yang kita baca,” terang dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan