Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Merusak Otak, HINDARI SEKARANG JUGA!

Reporter: Monika Sari |

Editor: Trisno Rusli |

Kamis , 04 Apr 2024 - 03:50

Sejumlah kebiasaan yang dianggap sepele bisa merusak otak karena akan mengganggu fungsi otak--Sumber: Youtube/ TopThink

KORANPALPRES.COM – Ada beberapa kebiasaan sepele yang tanpa kamu sadari dapat merusak otak.

Otak memainkan peran penting sebagai anggota tubuh kita. Otak yang merupakan pusat sistem saraf kita sebenarnya peka terhadap kebiasaan yang kita lakukan.

Otak sebagai pusat kendali tubuh manusia perlu dijaga kesehatannya.

Namun pada kenyataannya, banyak kebiasaan yang sering kita lakukan tanpa disadari dapat merusak organ tersebut.

Kira–kira kebiasaan apa yang bisa mengganggu fungsi otak? Yuk simak 6 kebiasaan lain yang diduga dapat merusak otak!

1. Begadang

Begadang merupakan perilaku pertama yang merusak otak. Penting untuk menghentikan kebiasaan negatif begadang.

Maklum saja, jangan anggap remeh aktivitas tidur. kamu berisiko terkena demensia, termasuk penyakit Alzheimer, jika Anda kurang tidur.

Jika kamu sulit tidur, sebaiknya pantang minum kopi dan alkohol serta hindari penggunaan gadget menjelang tidur.

Menggunakan perangkat elektronik sebelum tidur mungkin menyebabkan kamu begadang.

2. Menggunakan headphone dengan volume terlalu keras

Sebenarnya musik juga bisa meningkatkan fungsi otak.

kebiasaan sepele ini ternyata bisa merusak otak, hindari sekarang juga!                            koranpalpres.com – ada beberapa kebiasaan sepele yang tanpa kamu sadari dapat merusak otak.
otak memainkan peran penting sebagai anggota tubuh kita. otak yang merupakan pusat sistem saraf kita sebenarnya peka terhadap kebiasaan yang kita lakukan.
otak sebagai pusat kendali tubuh manusia perlu dijaga kesehatannya.
namun pada kenyataannya, banyak kebiasaan yang sering kita lakukan tanpa disadari dapat merusak organ tersebut.
baca juga:jadwal imsak dan buka puasa di 17 kabupaten kota di sumsel hari ini, kamis 4 april 2024
kira–kira kebiasaan apa yang bisa mengganggu fungsi otak? yuk simak 6 kebiasaan lain yang diduga dapat merusak otak!
1. begadang
begadang merupakan perilaku pertama yang merusak otak. penting untuk menghentikan kebiasaan negatif begadang.
maklum saja, jangan anggap remeh aktivitas tidur. kamu berisiko terkena demensia, termasuk penyakit alzheimer, jika anda kurang tidur.
baca juga:tpid dan satgas pangan pantau harga pangan di pasar kayuagung jelang lebaran, ini hasilnya
jika kamu sulit tidur, sebaiknya pantang minum kopi dan alkohol serta hindari penggunaan gadget menjelang tidur.
menggunakan perangkat elektronik sebelum tidur mungkin menyebabkan kamu begadang.
2. menggunakan headphone dengan volume terlalu keras
sebenarnya musik juga bisa meningkatkan fungsi otak.
baca juga:terjunkan ratusan personel polres ogan ilir untuk pengamanan operasi ketupat musi 2024, ini arahan kapolres
sebaliknya, memakai headphone dan mendengarkan musik dengan tingkat desibel tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak jika menjadi kebiasaan.
karena kebiasaan tidak sehat ini dapat membahayakan sistem pendengaran kita hanya dalam waktu 30 menit, kamu sebaiknya menghindari perilaku yang merusak otak ini.
jika perilaku tidak sehat ini terus berlanjut, tidak hanya dapat membahayakan sistem pendengaran kamu tetapi juga jaringan otak kamu, yang dapat memicu berkembangnya penyakit alzheimer.
volume tertinggi yang sebaiknya kamu gunakan untuk mendengarkan musik adalah 60%.
baca juga:polres prabumulih siap amankan jalur mudik, ini kata kapolres
jika iya, sebaiknya kamu menahan diri untuk tidak mendengarkan musik lebih dari dua jam.
3. malas bergerak
risiko demensia meningkat seiring dengan lamanya waktu yang kamu habiskan untuk berbaring.
selain itu, kamu berisiko terkena tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit hati. penyakit alzheimer berpotensi disebabkan oleh beberapa kondisi berikut.
baca juga:seenak itu! resep bubur ayam gurih dan lembut, bergizi dan pastinya mengenyangkan
merupakan kebiasaan yang merusak otak jika kita malas bergerak dan menghabiskan sepanjang hari dengan berbaring.
berlari setiap hari tidak diperlukan untuk mencegah penyakit ini. cukup berjalan-jalan minimal tiga kali seminggu.
4. konsumsi makanan tidak sehat
makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh tidak hanya merugikan tubuh, tetapi juga membahayakan otak.
baca juga:berbagi berkah jelang idul fitri, 2 anak perusahaan titan group bagikan sembako di 4 kabupaten
mengonsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan otak dan mengganggu fungsi kognitif.
sebaliknya, pilihlah makanan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan daging tanpa lemak.
5. kurang minum air putih
kebiasaan yang sering diabaikan namun berdampak besar pada fungsi otak adalah kurang minum air putih.
baca juga:basarnas palembang gelar apel pembukaan siaga sar khusus lebaran tahun 2024
otak akan mengalami penurunan fungsi kognitif, termasuk kesulitan fokus, penurunan daya ingat, dan lambannya pemrosesan informasi, ketika tubuh mengalami dehidrasi.
selain itu, sakit kepala dan perubahan suasana hati yang disebabkan oleh dehidrasi dapat menghambat pekerjaan sehari-hari.
memastikan tubuh mendapatkan cukup air setiap hari sangatlah penting, terutama saat melakukan aktivitas berat atau berada di lingkungan yang panas.
6. multitasking
baca juga:yuk bikin resep pangsit udang, rasanya nikmat cocok jadi menu buka puasa
multitasking sering kali menyebabkan otak bekerja lebih keras dan mungkin menghambat konsentrasi dan produktivitas.
kamu benar-benar kehilangan waktu untuk menyesuaikan diri ketika mencoba melakukan transisi antar aktivitas karena otak tidak dirancang untuk melakukan banyak hal sekaligus.
jadi, multitasking benar-benar dapat membahayakan otak, meskipun kadang-kadang hal itu tampak sepele.
sebaliknya, berusahalah untuk berkonsentrasi hanya pada satu pekerjaan pada satu waktu agar otak kamu berfungsi sebaik mungkin.
baca juga:pilkada 2024 kian dekat, apakah h ardani tetap bersama panca wijaya akbar? ini jawabannya
kamu dapat menjaga kesehatan otak dan menjadi produktif sepanjang hari dengan menghindari perilaku tidak sehat ini dan menerapkan gaya hidup sehat.