Jelang Lebaran, Pengusaha Kue Basah Banjir Orderan, Ini Cerita Owner yang Keluhkan Harga Bahan Mahal
Rini pengusaha kue basah yang kebanjiran order-Arman-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Memasuki Hari Raya Idul Fitri, Rumah Lapis Rini di Jalan Terukis, Kecamatan Martapura, OKU Timur banjir pesanan dari pelanggan setianya.
Rini merupakan pengusaha kue basah lapis banjir pesanan berbagai macam kue basah lebih dari 100 loyang yang harus dibuat oleh Rini.
Rini, Owner Rumah Lapis mengatakan, kalau dibandingkan pesanan dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadan tahun ini pesanan kue lapis dan kue basah lainnya mengalami penurunan, namun untuk harga bahan baku mengalami peningkatan cukup tinggi.
“Bahan baku untuk pembuatan berbagai macam lapis diantaranya, telur bebek, telur ayam, gula, mentega, susu, mengalami kenaikan harga. Sedangkan untuk proses memasak maupun memanggang selama empat jam setiap loyangnya,” jelas Rini.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Kue Basah Khas Palembang Saat Lebaran, Super Legit dan Wangi, Wajib Ada!
Meskipun harga bahan buat kue saat ini semua naik, tapi ia belum berani menaikan harga kue buatanya,sebab takut pelangan pergi tidak menjadi pesan kue.
Untuk harga perloyang sebesar Rp280.000 kecuali lapis nanas harganya Rp250.000 perloyangnya.
"Kita belum menaikan harga meskipun harga bahan baku kue sudah mengalami kenaikan, takutnya pelanggan akan pergi mencari penjual kue lainnya yang lebih murah,” keluhnya.
Saat ini lanjutnya, kendala bahan telok bebek, sebab harganya relatif mahal saat akan Lebaran, telur bebek juga biasanya menjelang lebaran susah didapat.
BACA JUGA:Prediksi Close Order H-10, Kue Basah Khas Palembang Bunda Rayya Banjir Pesanan
“Namun meskipun harganya melonjak tapi tetap diburu oleh pelaku usaha kue basah,” jelasnya.
Dikatakan Rini, dirinya akan menaikkan harga kue, khawatir kehilangan pelanggan tetapnya, bisa bertahan dengan harga saat ini sudah bagus walau untung tipis tapi lancar.
“Saya tidak berani menaikkan harga kue, walau semuanya naik terutama telok bebek sampai Rp 90 ribu per karpet,” akunya.
Ia mengatakan, kenaikan harga telur cukup signifikan, kisaran Rp 10.000 per karpet, sebelumnya, Rp 75.000 per karpet sekarang Rp 90 per karpet.