3 Tempat Wisata Religi di Ogan Ilir, Mulai Masjid Bajumi Wahab Hingga Makam Putri Pinang Masak Senuro!
Rekomendasi wisata religi yang ada di Ogan Ilir Sumatera Selatan mulai dari Masjid Bajumi Wahab hingga Makam Putri Pinang Masak Senuro--Sumber: Youtube/BangJie TV
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata di Lubuk Linggau, Objek Wisata Alam Paling Hits!
Pemakaman Putri Pinang Masak di Desa Senuro, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.
Para pemimpin dusun mengklaim bahwa pernah hidup 350 tahun yang lalu seorang putri bernama Nafisa yang bergelar Putri Pinang Masak.
Putri Pinang Masak berdomisili di Empat Ulu Laut, Palembang, dan berasal dari Kerajaan Banten.
Raja dan sunan sama-sama mengapresiasi Putri Pinang Masak yang terkenal kecantikannya pada masa itu.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata di Lubuk Linggau, Objek Wisata Alam Paling Hits!
Putri Pinang Masak beberapa kali didekati oleh raja Sunan. Pahit Lidah dan Raja Sriwijaya tertarik untuk mempersuntingnya sebagai selir, namun sang putri menolaknya.
Putri Pinang Masak mengambil keputusan untuk melarikan diri dari istana bersama beberapa pengawalnya karena begitu banyak pejabat kerajaan yang berkuasa ingin melamarnya dan mengancam akan melakukannya jika dia menolak.
Setelah mengungsi selama beberapa bulan menyusuri Sungai Ogan, Putri Pinang Masak mendarat di Muara, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Muara Meranjat, di Indralaya Selatan.
Putri melanjutkan perjalanan menuju Desa Senuro dari Muara. Raja-raja yang ingin melamar Putri Pinang Masak menemukan bukti pelariannya di kota ini.
BACA JUGA:Terbaik di Indonesia! 4 Rest Area Ini Bisa Istirahat Sambil Wisata Saat Perjalanan Mudik
Putri Pinang Masak berusaha menyembunyikan diri namun merasa tertekan karena tempat persembunyiannya telah ditemukan.
Kelelahan melanda sang putri pada suatu hari, dan kondisinya semakin memburuk hingga Putri Pinang Masak mulai merasa takut akan nyawanya.
Bahkan di momen krusial dan terakhir ini, Putri Pinang Masak masih mampu mengucapkan sumpah serapahnya.
Ikrarnya sebagai berikut: “Aku memohon kepada Allah agar kelak anak cucuku tidak cantik seperti aku, karena kecantikan itu akan membawa kesengsaraan seperti aku.”
Putri Pinang Masak menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengucapkan sumpah. Tiga pengawal setia tertinggal setelah dia meninggal.