Kuliner Khas Papua Tengah Ini Disesuaikan dengan Lidah Kaum Muslimin untuk Berbuka Puasa
Di Papua Tengah, banyak kuliner menarik yang suatu saat kamu harus coba.-kolase-
BACA JUGA:Ini 6 Makanan Pas Buat Buka Puasa Khas Papua Barat Daya
Tepung sagu kering
Kuliner unik lainnya yaitu tepung sagu kering dicampur dengan ulat sagu, dibungkus daun sagu kemudian dipanaskan di bara api.
Lemak ulat sagu akan meresap dalam tepung sagu, menjadikan rasa khas yang gurih, walaupun tanpa bumbu.
Resep alami ini membuat orang Mambor berumur panjang.
Pada usia 60 tahun, mereka masih kuat berkebun dan melaut dan bahkan banyak yang berusia lebih dari 90 tahun.
BACA JUGA:Berbuka Puasa dengan Camilan Khas Maluku, Ada Pisang Asar dan Rujak Natsepa
Tetapi, untuk kaum muslimin harus berhati-hati. Dalam hal ini, Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bermanfaat diperbolehkan serta sebaliknya jika membahayakan maka hukumnya dilarang.
Ulat mungkin pada dasarnya menjijikkan bagi sebagian orang, maka dalam Islam dijelaskan bahwa rasa menjijikkan itu berasal dari naluri manusia.
Hal itu tergantung pandangan masing-masing individu.
Ada yang bilang menjijikkan dan ada pula yang tidak.
Sementara itu, ulat masuk ke dalam hal yang menjijikkan, maka hukumnya haram untuk dikonsumsi.
Sedangkan jika kita tidak menganggap ulat sagu menjijikkan maka hukumnya boleh dimakan.
BACA JUGA:Ragam Jajanan Khas Maluku Utara yang Bisa Dijadikan Menu Takjil Berbuka Puasa
Jadi kalau memang muslim yang lahir dan besar di Papua Tengah sudah terbiasa dan ia menyikapinya tidak menjijikkan tentunya bisa dimakan.