Sanje Raye, Tradisi yang Masih Dijaga pada Saat Lebaran di Pagaralam
Tradisi sanje raye masih dipertahankan di Pagaralam-eko palpres-
Subandi, salah seorang warga Perumnas Talang Sawah mengatakan di beberapa wilayah di Pagaralam ada yang masih sangat kuat budaya sanjenya.
Tetapi beberapa wilayah lain terutama yang sudah berkembang ke dekat kota atau pasar, tradisi sanje pada hari raya idulfitri atau iduladha diubah menjadi kumpul bersama di masjid.
Di sana seluruh warga berkumpul dan bersalaman.
"Jadi mereka tidak saling datangi lagi karena sudah kumpul di masjid. Hanya tamu jauh yang masih sanje," kata dia.
BACA JUGA:Gelar Open House di Griya Agung, Tamu Pj Gubernur Sumsel dari Seluruh Kalangan Masyarakat
Barangkali itu masalah kepraktisan saja, sebab waktu sekarang ini kadang-kadang liburan cuma pas lebaran saja. Meskipun kadang-kadang ada tambahan cuti bersama.
"Kalau berkeliling satu per satu waktunya tidak cukup. Beda dengan idulfitri yang cukup panjang waktu liburnya," kata dia.
Tradisi sanje ini mirip atau bahkan sama dengan daerah lain di Sumatera Selatan.
Di Palembang dan beberapa daerah lain dikenal dengan sebutan sanjo. Konsepnya sama yakni bertamu atau berkunjung ke rumah kerabat atau tetangga khusus saat lebaran.
Entah sejak kapan tradisi sanje ini mulai muncul.
Menurut Nurjanah nenek 70 tahun, warga Kampung Purwosari Kota Pagaralam, sejak ia mulai bisa mengingat sepengetahuannya tradisi ini sudah jauh ada sebelum ia lahir.
"Nenek saya dulu saja sering bercerita kalau sudah ada tradisi sanje ini sejak ia masih kecil," kata dia.
Pemerhati budaya Besemah, Sutiono Mahdi, dosen Universitas Padjadjaran Bandung , mengatakan tradisi sanje ini di Besemah dan daerah lain di Sumsel mempunyai kesamaan.