KEBANGETAN, Proyek Dinding Penahan Desa Banjar Sari Lahat Bernilai Rp 10 Miliar Mangkrak, Kok Bisa

MANGKRAK : Tampak salah satu proyek pembangunan tembok penahan, di Desa Banjar Sari, Kecamatan Merapi Timur mengalami mangkrak, Rabu 17 April 2024.-Koranpalpres.com-

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lahat, Mirza Azhary ST MT menuturkan, pihaknya memutus kontrak rekanan tersebut, sebab tidak bisa menyelesaikan pekerjaan proyek dimaksudkan. Padahal tambahan toleransi waktu diberikan, kenyataan.di lapangan jauh sekali.

"Bukan hanya diputus kontrak karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, bahkan pihak perusahaan didenda dan harus mengembalikan dana sebesar Rp 1,4 miliar," sebut Mirza.

BACA JUGA:KEREN, Diambil Dari Nama Pendekar Lahat Beras Lokal Bakal Jadi Primadona, ASN Diwajibkan Beli Minimal 10 Kg

BACA JUGA:CATAT ! Pekebun Sawit Lahat Mau Dapat Advantage dari Program Pemerintah, Ini Persyaratannya

Pihaknya, masih kata dia, menjatuhkan sanksi tegas berupa denda 5 persen, termasuk juga jaminan pelaksanaan pun harus dicairkan.

"Semuanya telah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Kemungkinan kami akan melihat lebih jauh, sisa proyek tersebut agar dapat dilanjutkan kembali," beber dirinya.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Banjar Sari, Aldiansah menyebutkan, proyek tanggul pencegahan banjir, saat ini mangkrak dan belum tahu kapan akan dilanjutkan.

"Ya benar proyek ini memang mangkrak dak tau apa kapan nak dilanjutkan lagi," imbaunya.

BACA JUGA:UNIK, Bukan Rayakan 17 Agustus Tapi Tradisi Ini Diselingi Saat Hajatan di Lahat Lho, Intip Yuk

BACA JUGA:Libur Panjang Pengunjung Sesaki Waterboom Lahat Selatan Favorit Keluarga, Ini Penampakannya

Sebenarnya, sambung dia, warga juga sudah mengeluh kenapa pembangunan ini tidak dilanjutkan, sampai saat ini dari target awal pembangunan dengan panjang 450 meter dan sampai saat ini baru selesai sekitar 150 meter.

"Jadi kalau di hitung- hitung baru selesai sekitar 40 persen bahkan informasinya pihak perusahaan di black list dan didenda oleh pihak Dinas PU Kabupaten Lahat karena di nilai tidak selesai," papar dirinya.

Aldiansah menyebutkan, diinginkan warga hanyalah pembangunan ini dilanjutkan, sehingga tidak mengkrak seperti ini, karena dana yang sudah dikeluarkan untuk proyek ini bukan hanya dari dana Kabupaten Lahat saja. Tapi termasuk dari kantong pribadi juga banyak yang ikut dikeluarkan untuk proyek ini.

"Sehingga saat ini yang dibutuhkan adalah adalah proaktif dari Dinas PU Kabupaten Lahat mau diapakan proyek tersebut," harap dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan