Dulu Hanya Berupa Kecamatan di Kabupaten Lahat, Berikut Daftar Camat yang Pernah Memimpin Kecamatan Pagaralam

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Aguz Pongki |

Sabtu , 04 Nov 2023 - 16:38

H Djazuli Kuris, pernah menjadi camat, walikotatif dan walikota Pagaralam-Eko Wahyudi palpres.bacakoran.co-

Pada masa lalu kekuasaan camat itu sangat hebat.

Beberapa camat pada masa lalu Pagaralam meninggalkan banyak kesan pada masyarakat Pagaralam sampai kini.

Kesan masyarakat terutama yang tua-tua terhadap para camat saat itu mungkin setara dengan masyarakat sekarang memandang walikota. Bahkan mungkin lebih.

Orang sekarang kadang-kadang biasa saja melihat walikota, tetapi masa lalu orang melihat camat sperti melihat raja.

“Kalau dahulu kami sering takut kalau melihat camat, Jangankan melihat orangnya, melihat mobilnya saja sudah ada perasaan gentar,” ujar Wak Mo, seorang tua yang mengaku melihat semua camat yang pernah memimpin Pagaralam.

Berikut ini nama para camat yang pernah memimpin kecamatan Pagaralam:

- Harun Nangcik (1967).

- Kailani Ibrahim (1967-1970)

- Zamzami Akhmad (1970-1973)

- Mansyur Akhir (1973-1978)

- A. Kori Basri (1978-1980)

- M. Yusak Saleh (1980-1982)

- A. Raswan Bakri ((1982-1984)

dulu hanya berupa kecamatan di kabupaten lahat, berikut daftar camat yang pernah memimpin kecamatan pagaralam                            pagaralam – kamu tentu sudah mendengar nama kota pagaralam bukan?
itu, sebuah kota kecil di sumatra selatan yang terkenal dengan gunung demponya.
sebuah tempat destinasi wisata yang recommended banget buat mengisi waktu liburan kamu.
sebelum menjadi kota otonom seperti saat ini, dulu pagaralam hanyalah sebuah kecamatan dalam wilayah kabupaten lahat.
baca juga:ingin ke destinasi wisata favorit tapi gak mau ribet, super air jet bisa atasi itu semua
waktu itu kabupaten lahat punya 12 kecamatan. salah satunya adalah kecamatan pagaralam.
sebelum menjadi kota otonom berbagai perjuangan masyarakat terus dilaksanakan. 
melalui berbagai perjuangan itu, pada 2001 pagaralam akhirnya menjadi kota yang sepenuhnya mandiri terlepas dari kabupaten induknya.
setelah dari kecamatan dan berubah menjadi kota otonom, pagaralam sempat pula menjadi kota administratif.
baca juga:akibat anak muda kini mengganti istilah, banyak kosa kata bahasa besemah hilang
pada saat menjadi kota administratif itu djazuli kuris menjabat sebagai walikotatif terakhir.
sejarah terbentuknya kota pagaralam tidak lepas dari arus perubahan politik nasional.
waktu itu suasana reformasi di daerah menjadi ruang penting bagi usaha mewujudkan sebuah kota yang diinginkan oleh warga pagaralam.
perjuangan itu berdasarkan uud 1945, yakni pasal 18. pasal ini menyiratkan kewajiban pemerintah untuk mebuka keran politik desentralisasai dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan.
baca juga:pj gubernur sumatera selatan agus fatoni dan pj ketua pkk sumsel kunjungan kerja ke oku dan oku timur
kota pagaralam sebelum menjadi bagian kabupaten lahat merupakan daerah onderafdeeling pasemah lenden yang berpusat di bandar, dempo selatan tahun 1908.
selanjutnya pada masa pendudukan jepang kedudukan onderafdeeling pasemah lenden dipertahankan. 
namanya diganti menjadi daerah kawedanan tanah pasemah pada awal indonesia merdeka.
berdasarkan uu n0.2 tahun 1963, status kawedanan dihapuskan dan dibentuklah 4 kecamatan yang meliputi, kecamatan tanjung sakti, jarai,  tanjung tebat-kota agung, dan pagaralam.
baca juga:cerita desa burai ogan ilir dan fakta asal usulnya, ternyata menyimpan banyak misteri? 
pemekaran kota pagaralam yang terlepas dari kabupaten lahat, selain karena pertimbangan sosial ekonomi dan layanan administrasi pemerintahan.
juga patut dicatat, usaha menjadikan kota pagaralam menjadi wilayah yang mandiri juga menyertakan adanya argumentasi realitas kesejarahan.  
yang tidak kalah penting kemungkinan besar adalah karena hal ini: mengakomodasi kepenting elit lokal.
mengenai proses terbentuknya kota pagaralam, uraian yang bersifat kronologis bisa dibaca dalam karangan djazuli kuris, kronologis pembentukan pagar alam (sebuah reportase), pagaralam: pemko.
baca juga:gratis! polda sumsel berikan layanan kesehatan dan bagi-bagi sembako ke masyarakat
kecamatan di pagaralam sejak awal menjadi kota otonom adalah lima kecamatan yakni daerah dempo selatan, dempo utara, dempo tengah, pagaralam selatan dan pagaralam utara.
jumlah kecamatan itu relatif tidak berubah selama kepemimpinan 3 walikota yang sudah ada yakni  djazuli kuris, ida fitriati, dan alpian maskoni.
diketahui pula djazuli kuris juga merupakan camat terakhir kecamatan pagaralam, sebelum berubah menjadi kota pagaralam.
dengan demikian tercatat djazuli kuris, menjadi satu-satunya pejabat yang pernah menjadi camat (1991-1992), walikotatif (1999-2001), pj walikota (2001-2003 ) dan walikota pagaralam (2003-2013).
baca juga:cegah potensi kerawanan distribusi logistik pemilu, polri gandeng lembaga negara yang satu ini
pada masa lalu kekuasaan camat itu sangat hebat. 
beberapa camat pada masa lalu pagaralam meninggalkan banyak kesan pada masyarakat pagaralam sampai kini.
kesan masyarakat terutama yang tua-tua terhadap para camat saat itu mungkin setara dengan masyarakat sekarang memandang walikota. bahkan mungkin lebih.
orang sekarang kadang-kadang biasa saja melihat walikota, tetapi masa lalu orang melihat camat sperti melihat raja.
baca juga:polri kirim bantuan kemanusiaan ke warga palestina di gaza
“kalau dahulu kami sering takut kalau melihat camat, jangankan melihat orangnya, melihat mobilnya saja sudah ada perasaan gentar,” ujar wak mo, seorang tua yang mengaku melihat semua camat yang pernah memimpin pagaralam.
berikut ini nama para camat yang pernah memimpin kecamatan pagaralam:
- harun nangcik (1967).
- kailani ibrahim (1967-1970)
- zamzami akhmad (1970-1973)
- mansyur akhir (1973-1978)
- a. kori basri (1978-1980)
- m. yusak saleh (1980-1982)
- a. raswan bakri ((1982-1984)
- rasyid pajim (1984-1989)
- h. a. wani marie (1989-1991)
- djazuli kuris (1991-1992)
itu tadi sekilas tentang kecamatan pagaralam saat masih berada dalam wilayah kabupaten lahat serta para camat yang pernah memimpinnya.