Mengulik 3 Versi Asal Usul Nama Desa Burai Ogan Ilir, Nomor 2 Terbukti Dapat Dipercaya
Cerita asal usul desa yang terletak di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir ini telah diceritakan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakatnya-Foto:sc YT Hilwa Edot/-palpres
BACA JUGA:Ingin Ke Destinasi Wisata Favorit Tapi Gak Mau Ribet, Super Air Jet Bisa Atasi itu Semua
7. Makam Puyang Pinang Kote yang terletak di dusun 4
8. Makam Puyang Sindur Mato yang terletak di dusun 4, konon puyang tersebut berasal dari Padang.
9.Makam Puyang Sang Darah Putih yang terletak di dusun 5, konon puyang tersebut dari Kalimantan.
10. Makam Puyang Putri Rambut panjang yang terletak di seberang dusun yaitu di peninjauan dan juga makam-makam lainnya yang semuanya ada sejarah masing-masing serta ada kaitannya dengan makam raja-raja di Palembang.
BACA JUGA:Pesohor Dunia Kagum dengan 7 Destinasi Wisata Indonesia, Indahnya Pesona Indonesia, Apa Saja?
Sedangkan versi Ketiga yang beredar di masyarakat, seorang tokoh agama bernama Aulia Umuluddin.
Beliau bersama dengan rombongannya menaiki perahu diduga dari Palembang melewati aliran sungai melakukan perjalanan menggunakan perahu menelusuri aliran sungai yang masih alami.
Ia berlayar, melewati pemandangan alam yang memukau, di tengah cahaya matahari yang menyinari perjalanannya.
Ketika tiba waktu dzuhur, Aulia Umuluddin dan rombongannya memutuskan untuk berlabuh di sebuah lokasi yang penuh keindahan alam.
BACA JUGA:Malaysia Jadi Destinasi Wisata Populer, Lion Air Buka Rute Khusus Surabaya ke Kuala Lumpur
Di sinilah beliau memulai sebuah perjalanan baru, dengan Aulia Umuluddin memimpin.
Di lokasi tersebut, Aulia Umuluddin membangun sebuah pondok kemudian mulai melakukan aktivitas seperti merebus ubi dan menebangi pohon-pohon sekitarnya.
Sementara rombongan lain memutuskan untuk berlabuh di lokasi yang agak dalam, yang kemudian menjadi lokasi Desa Burai yang kita kenal saat ini.
Aulia Umuluddin, sebagai pemimpin memutuskan untuk tetap berjaga di luar untuk memantau siapa yang masuk dan keluar dari desa.