Miris! Warga Pagaralam Masih Andalkan Sungai Untuk MCK, Bangun Septic Tank Di 5 Kecamatan Ini

PAGARALAM – Meskipun sudah masuk kategori daerah perkotaan, namun masih banyak masyarakat di wilayah Kota Pagaralam yang masih belum mempunyai sarana Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) yang layak.

Mereka masih mengandalkan sungai atau kolam besar juga beberapa tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari.

Program sanitasi masyarakat di daerah perkotaan terutama untuk urusan buang air terus menjadi perhatian serius pemerintah.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pagaralam, akan membangun septic tank (tangki septic) skala individual pada tahun 2023 di kelurahan Selibar dan beberapa kelurahan lain yang terletak di Kecamatan Pagaralam Utara.

BACA JUGA:Bangun MCK dan penyediaan Sanitasi Air Bersih

Kepala Dinas PUPR Daplis, melalui Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Indra, septic tank itu akan dibangun di beberapa kelurahan yang ada di lima Kecamatan Kota Pagaralam tentunya melalui dana APBD di tahun ini.

Ia mengatakan, kelurahan yang mendapatkan jatah program tersebut, terbagi dari 10 kelurahan mendapat alokasi tangki septik individual perkampungan dan setiap kelurahan skala individual perkotaan mendapatkan 25 tank.

Bedanya alokasi perkotaan bangunannya hanya terdiri dari tangki septik tank dan closet, salah satu diantara 10 kelurahan yang mendapat jatah tangki septik individual yaitu kelurahan Selibar Kecamatan Pagaralam Utara.

Saat ini kata Indra , berkas administrasi program septik tank itu telah dituntaskan, sehingga sudah dapat dilakukan kontrak sebagai landasan melakukan pekerjaan fisik.

BACA JUGA:Hujan Petir Berpotensi Terjadi Pada Malam Hari di Pagaralam, Masyarakat Diharap Lebih Waspada

Pihaknya menargetkan ratusan septik tank tersebut paling lambat rampung Desember 2023.

Selain itu Indra mengatakan, pada tahun 2023 ini Kelurahan yang mendapatkan program sanitasi berupa pembangunan tangki septik skala individual yang bersumber dari dana APBD.

Ia menerangkan bahwa pelaksanaan kegiatan telah dilaksanakan tahun ini , namun sebelumnya harus dilakukan pendataan terhadap warga yang tidak mempunyai tangki septic.

Karena itu dilakukan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang nantinya bertindak sebagai pelaksana kegiatan yang didampingi oleh fasilitator dari Dinas PUPR.