Sayangkan Bandara SMB II Palembang Turun Kasta, Anggota DPR RI Ini Sentil Sana-Sini
Sayangkan Bandara SMB II Palembang Turun Kasta, Anggota DPR RI Ishak Mekki Sentil Sana-Sini--kolase koranpalpres.com
“Penumpangnya cukup banyak, malah mereka sering tidak kebagian tiket, pesawat angkutnya juga cukup mumpuni, baik kuantitas maupun kualitasnya sehari-hari,” paparnya.
Masih menurut mantan bupati Ogan Komering Ilir (OKI) dua periode ini, keberadaan Bandara SMB II Palembang juga ini sangat menunjang kemajuan perekonomian.
BACA JUGA:Rekomendasi 7 Parfum Non Alkohol dengan Aroma Tahan Lama, Bisa Dibawa Salat dan Aman untuk Kulit
Hal tersebut lantaran Sumsel memiliki banyak sumber daya alam, baik pertanian dan perkebunan maupun tambang seperti karet, sawit, tambang batubara, minyak, gas dan lain-lain yang di elola oleh negara dan swasta serta pihak asing.
Selain wilayahnya yang luas, terlebih kata Ishak Mekki jumlah penduduk di Provinsi Sumsel lebih banyak daripada Provinsi Aceh maupun Sumatera Barat (Sumbar).
“Jadi rasanya tidak ada alasan bandara kita turun status jadi bandara domestik,” singgungnya.
Kendati demikian, imbuh Ishak Mekki, penurunan status ini sudah jadi keputusan yang tentunya pasti melalui pengkajian-pengkajian mendalam oleh Menhub bersama jajarannya.
BACA JUGA:Canggih dan Tahan Air! 7 Rekomendasi Jam Tangan Casio Pria Terbaik Tahun 2024
Walau panjang runway atau landasan pacunya sudah standar untuk pesawat-pesawat besar, diakui Ishak Mekki, memang hampir 5 tahun terakhir volume penerbangan di Bandara SMB II Palembang agak sepi.
Sepinya penerbangan di Bandara SMB II Palembang lanjut Ishak Mekki, pertama disebabkan dampak pandemi covid-19.
Faktor kedua sambung dia, pasca pandemi covid-19, kebangkitan perekonomian di Sumsel terbilang cukup lamban di mana boleh dikatakan tidak adanya lagi even-even olahraga ataupun kegiatan lain berskala internasional.
“Jakabaring Sport City tidak terdengar lagi menyelenggarakan even-even berskala internasional, pun sektor pariwisata kita tidak begitu menonjol, karena tidak ada peningkatan baik sarana maupun prasarana, serta nihilnya dorongan aktivitas pembangunan di sektor pariwisata,” cetusnya.