ARTIKEL: Sejarah dan Perkembangan Budaya Perajin Rotan di Sumatera Selatan

Perajin rotan di Sumatera Selatan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan hingga kini masih terus berkembang--Sumber: Youtube/HairunNida

Artikel berjudul Sejarah dan Perkembangan Budaya Perajin Rotan di Sumatera Selatan ditulis oleh Nabilah Oktavia Qurratu’ain, Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Palembang.

Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan sumber daya alam.

Sumber daya alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia di berbagai daerah di Indonesia bukan saja hanya memililki nilai ekonomi tetapi juga makna sosial, budaya, dan politik.

Sumber daya alam berperan penting dalam pembentukan peradaban pada kehidupan manusia sehingga setiap budaya dan etnis memiliki konsepsi dan pandangan dunia tersendiri tentang penguasaan dan pengelolaan terhadap sumber daya alam tersebut.

BACA JUGA:Parfum Marina Terbaru 2024, Wanginya Bikin Kamu Jatuh Cinta

Salah satu sumber daya alam yang memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia adalah sumber daya hutan.

Hutan merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.

Keberagaman sumber daya hutan sangat penting bagi masyarakat yang umumnya memanfaatkan sumber daya hutan diantaranya adalah berbagai jenis hutan bukan kayu (HHBK).

Hasil hutan yang bukan kayu adalah sumber daya alam yang masih banyak terdapat di Indonesia dan keberadaannya dimanfaatkan sebagai mata mata pencaharian oleh masyarakat.
Seperti daun sang yang digunakan untuk membuat topi, talas hutan untuk sayur-sayuran, dan berbagai jenis pohon, buah-buahan dan tanaman obat.

BACA JUGA:5 Parfum Fres yang Bikin Wangi Sepanjang Hari, Tersedia di Indomaret dan Alfamart, Cocok untuk Anak Sekolah!

Selain itu hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan masyarakat yang memiliki nilai yang tinggi dan sebagai mata pencaharian sebagian masyarakat meliputi bambu, getah, daun, kulit, madu, dan rotan.

Anyaman rotan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak zaman prasejarah.

Di Sumaetra Selatan, anyaman rotan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Terdapat bukti-bukti arkeologi yang menunjukkan bahwa anyaman rotan telah digunakan oleh masyarakat pribumi di daerah ini sejak zaman kerajaan sriwijaya.

BACA JUGA:7 Pilihan Parfum Pria Berjiwa Kalem, Nomor 2 Laki Banget!

Anyaman rotan di Sumatera selatan tidak terlepas dari pengaruh budaya dan tradisi dari bangsa-bangsa yang pernah berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Anyaman rotan ini melibatkan penerapan berbagai teknik tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan yang secara alami pada hutan yang dapat hidup di kawasan perladangan berpindah dan semak belukar, rotan tergolong dalam tumbuhan tipe memanjat yang membutuhkan pohon inang dalam proses pertumbuhannya biasanya tumbuhan ini terdapat didaerah tropis dan subtropis.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memanfaatkan hasil hutan bukan kayu yaitu rotan.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pria Terbaru 2024, Nomor 3 Harganya Cuma Rp19 Ribuan Loh!

Pengolahan rotan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di Indonesia terutama bagian pedalaman atau daerah pada umumnya masih tergolong sederhana.

Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai kebiasaan masyarakat dalam membudidayakan dan mengolah rotan.

Ditambah kurangnya perhatian yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat di pedalaman atau daerah terutama untuk kegiatan pengumpulan rotan dan pengolahannya.

Perkembangan industri pengolahan rotan terpusat di pulau jawa sementara untuk bahan baku banyak dikirim dari Sumatera,Kalimantan,Sulawesi dan Papua berupa rotan asalan dan rotan bulat.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Parfum Mobil Tahan Lama Dijamin Rasa Mual Kabur

Rotan dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kebutuhan seperti: tikar, kursi, meja, keranjang, dan bahan kerajinan lainnya.

Di Sumatera selatan budidaya dan sebaran rotan terdapat di Kabupaten muara enim, ogan komering ulu selatan, musi banyuasin, lahat,dan pagar alam.

Selain daerah-daerah tersebut daerah yang juga memanfaatkan rotan adalah kota Palembang yang terdapat di Kelurahan 3 Ilir. Kelurahan 3 Ilir memanfaatkan rotan sebagai bahan untuk membuat kerajinan rotan.

Produk yang dihasilkan yaitu kursi tamu, meja makan, kursi goyang, ayunan bayi, boncengan anak, hantaran, keranjang buah, tudung saji, penyekat ruangan, nampan dan tempat aqua

BACA JUGA:Wanginya Ngangenin! Inilah 5 Rekomendasi Parfum Zara Best Seller untuk Wanita dan Pria

Adanya orang-orang yang menghasilkan atau membuat produk kerajinan inilah sehingga memunculkan istilah perajin.

Perajin berasal dari kata rajin, yang memiliki arti suka bekerja getol atau tekun yang seringkali dilakukan oleg seseorang.

Yang dimaksud dengan perajin adalah orang yang bekerja untuk membuat barang-barang kerajinan atau orang-orang yang memiliki keterampilan tertentu yang berkaitan dengan kerajinan.

Kerajinan merupakan suatu proses karya seni yang proses pembuatannya berkaitan  dengan keterampilan tangan yang menghasilkan suatu barang yang memilliki nilai estetika contoh hasil kerajinan seperti anyaman dan tikar.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Parfum Mobil Tahan Lama Dijamin Rasa Mual Kabur

Perajin rotan di Kelurahan 3 Ilir telah memiliki keahlian dalam mengolah rotan sejak usia belasan tahun.

Kemampuan ini diperoleh dari proses belajar dilingkungan sekitar dan  keluarga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan