Dorong Perekonomian Masyarakat, Prajurit Kodim Bengkulu Utara Berikan Pelatihan Luar Biasa

Dorong perekomian masyarakat, prajurit Kodim Bengkulu Utara mensosialisasikan inovasi pembuatan Pakan Ikan Mandiri.--Pendam II Sriwijaya

Hal yang harus dilakukan dalam budidaya jagung adalah memilih bibit berkualitas, Memiliki Lahan jagung, Pastikan tanah yang ditanami jagung benar-benar subur.

Setelah mendapatkan bibit jagung unggul dan mengolah lahan, untuk menanam jagung dan Pastikan tanah tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering," terangnya.

BACA JUGA:Ibarat Alunan Musik, Suara Mesin Molen Jadi Penyemangat Kerja Satgas TMMD Kodim Salatiga

BACA JUGA:Tim Dalproggar Itdam II Sriwijaya Kunjungi Korem Gapo, Berikut Tujuannya

"Gunakan jarak tanam jagung antara 100 cm x 40 cm. Lalu, masukkan dua biji pada satu lubang tanam. Untuk kedalaman lubang tanam biasanya pada angka 3-5 cm," aku Sukry mengutip dari Ibu Maryati s.p Korluh selaku PPL desa.  

Kemudian Berikan Pupuk pada Tanaman Jagung dan pemeliharaan tanaman jagung, hal ini agar terhindar dari hama dan penyakit.

Selanjutnya Kapenrem katakan, Serda Yarmansyah yang ikut dalam kegiatan ini juga mensosialisasikan tentang pembuatan pakan ikan mandiri yang di kembangkannya sendiri guna membantu para petani ikan  

"Dengan pakan ikan yang kita bisa buat sendiri, tentunya bisa menekan angka pembelian pakan pabrikan, Serda Yarman mengaku, dengan pakan olah sendiri tersebut bisa mengurangi 25 persen biaya pakan jika dibandingkan dengan pakan pabrikan," akunya.

BACA JUGA:Peliputan Kegiatan TMMD ke-120, Tim Dispenad Datangi Korem Gapo

BACA JUGA:Bagi-bagi Sembako Gratis! Beginilah Cara Satgas Yonif 200 Bhakti Negara Memperhatikan Warga Binaannya

Jika dikalkulasikan, perkilogram pelet ikan buatan sendiri ini, dimodal hanya berkisar Rp7.000 per Kilogram (Kg), sedangkan harga pelet ikan pabrikan saat ini mencapai Rp. 11 ribu sampai dengan Rp14.000.

Lebih lanjut dikatakan, Yarmansyah juga telah membawa sampel hasil produksi pelet ikan mandiri tersebut ke lembaga penelitian Universitas Bengkulu dan hasilnya kadar gizi ini sudah mencapai 23 persen kandungan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. 

"Jadi pengaruhnya, biasanya kalau pakai pakan pabrikan bisa panen 100 hari atau 3 bulan 10 hari, kalau pakai pakan produksi mandiri ini perlu waktu 4 bulan 10 hari sampai dengan 5 bulan. Atau lebih lama sebulan, " jelas Sukriyanto kutip dari Serda Yarman.

Adapun bahan yang digunakan, lanjut dia mengatakan ada dedak padi, tepung jagung, tepung ikan, tepung kijing dan tepung tapioca.

BACA JUGA:Wah! Ada Kegiatan Pemberdayaan Koramil Model, Sosok Ini Membuka Kegiatannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan