Petani di OKI Raih 3 Kali Panen Setahun dengan Program Opla, Ini Strateginya
Kegiatan panen raya padi ini dihadiri langsung oleh Pj Bupati OKI Ir Asmar Wijaya MSi berserta forkopimda OKI dan tokoh masyarakat setempat--
BACA JUGA:Babinsa Koramil 432-01/Toboali Melalui Komsos Bantu Petani Panen Padi Demi Wujudkan Ketahanan Pangan
Pj Bupati Ir Asmar mengatakan, sebagai penopang lumbung pangan nasional Kabupaten OKI terus mengoptimalisasi lahan pertanian guna menggenjot produktivitas padi.
Seperti tahun ini di dukung Kementerian Pertanian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), seluas 65.000 hektare lahan sawah di OKI akan dioptimasi.
"Ada 65 ribu hektare sawah yang akan kita optimalisasi. Khusus di Desa Sibur ada 900 hektare yang sudah tahap pengerjaan. Jadi nanti yang tanam 1 kali bisa 2 kali dalam setahun yang sudah 2 kali bisa 3 kali pertanaman," ungkap Asmar usai panen raya.
Sambungnya, untuk istimewanya lagi, lahan seluas 2.500 Ha di desa tersebut dibuka olehnya, dimana kala itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian OKI pada tahun 2011 lalu.
BACA JUGA:LUAR BIASA, Hasil Panen Padi Ubinan Poktan Alami Kenaikan, Ini Tips Ampuh dari Dinas TPHP Lahat
"Saya ingin bernostalgia di desa ini. Sekitar 2011 kita lakukan cetak sawah baru sekitar 1.600 Hektare ditambah swadaya masyarakat. Alhamdulilah sekarang bisa sama-sama panen raya," ungkapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Ir Sahrul MSi menjelaskan, optimalisasi lahan rawa dan pasang surut di OKI dimulai dengan tata kelola air yang efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi.
"Sehingga pada saat musim hujan, kondisi lahan tidak lagi terendam lama agar lahan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sementara di musim kemarau masih ada cadangan air," terangnya.
Ditambahkan Sahrul, Optimalisasi Lahan (Opla) di OKI diawali proses Survey Identifikasi Desain (SID) lahan Rawa.
BACA JUGA:Panen Padi, Satgas Yonarhanud 12/SBP Dibawah Komando Kodam II/Swj Ketahanan Pangan di Perbatasan
SID ini bertujuan untuk mengidentifikasi calon petani dan lokasi kegiatan hingga menyusun desain dan rencana infrastruktur lahan pertanian rawa dan pasang surut.
"Proses ini telah selesai dilakukan semua, hingga saat ini telah dilaksanakan implementasi dari SID itu berupa normalisasi saluran serta pembangunan tanggul," ujar dia.
Optimalisasi lahan yang dicanangkan Kementerian Pertanian, jelas Sahrul merupakan salah satu langkah strategis dalam mengantisipasi kekurangan lahan untuk memproduksi padi.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktifitas lahan sawah melalui penyediaan sarana produksi berupa pupuk dan bantuan pengolahan tanah," pungkasnya.